Penurunan Harga Bitcoin di Bawah $50.000
Pada hari Senin, harga Bitcoin merosot di bawah level $50.000, mencapai titik terendah dalam lebih dari enam bulan. Penurunan tajam ini terjadi seiring dengan aksi jual yang meluas di pasar global, yang dipicu oleh berbagai faktor ekonomi dan keuangan.
Pengaruh Pasar Saham Global
Indeks saham utama seperti Nikkei di Jepang, Nasdaq di AS, dan bursa Eropa mengalami penurunan drastis dalam beberapa hari terakhir. Kekhawatiran akan resesi, peningkatan suku bunga, dan laporan laba perusahaan yang mengecewakan telah mengguncang kepercayaan investor di seluruh dunia. Pasar Bitcoin pun turut terkena dampaknya, dengan harga Bitcoin merosot di bawah $50.000 untuk pertama kalinya sejak Februari.
Volatilitas Bitcoin
Indeks ketakutan dan keserakahan Bitcoin menunjukkan tingkat “ketakutan” saat harga mendekati level terendah dalam enam bulan. Namun, sejarah telah menunjukkan bahwa Bitcoin mampu pulih dari penurunan harga yang tajam sebelumnya. Beberapa analis memperingatkan bahwa penurunan yang berkelanjutan dapat menjadi pertanda pasar bullish yang berakhir, sementara yang lain yakin bahwa ini hanyalah koreksi kecil sebelum mencapai level harga tertinggi baru.
Penurunan harga Bitcoin terbaru juga mencerminkan volatilitas aset kripto ini dan korelasinya dengan pasar ekuitas yang bersifat spekulatif. Meskipun terjadi penurunan, beberapa analis masih yakin bahwa Bitcoin dapat melanjutkan tren naik jangka panjangnya setelah melewati fase koreksi ini.
Transition words dapat membantu memperjelas hubungan antara paragraf, seperti “selain itu”, “di sisi lain”, “dengan demikian”, “oleh karena itu”, dan lain sebagainya.
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred
The Jakarta Press menyediakan berita aset kripto terbaru di Indonesia.
Untuk berita selengkapnya, klik 👉 di sini!
#Bitcoin #HargaBitcoin #PenurunanHarga #AksiJual #EkuitasSpekulatif #KoreksiPasar
