kesehatan

Pemberian MPASI dini dapat menyebabkan masalah pencernaan pada bayi

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis anak lulusan Universitas Sumatera Utara, dr S Tumpal Andreas SpA mengatakan, pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI terlalu dini dapat menyebabkan masalah pencernaan pada bayi.

“MPASI dini dapat menimbulkan masalah pada saluran pencernaan, salah satunya sembelit, yang kemudian dapat berujung pada intususepsi atau masuknya jaringan usus pada bagian bawah ke usus bagian atas,” kata Andreas melalui layanan pesan, Rabu.

Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan, MPASI sebaiknya diberikan saat bayi memasuki usia enam bulan. Pemberian MPASI dianggap dini jika dilakukan saat bayi baru berusia empat bulan.

Baca juga: Pakar tak anjurkan penambahan rempah-rempah pada MPASI

Baca juga: Dokter Anak Anjurkan MPASI Lengkap di Tahap Awal

​​​​​​​​​​​​​​
Menurut Andreas, pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya dilakukan berdasarkan respon makan anak, yang biasanya sudah terlihat saat anak memasuki usia enam bulan.

Prinsipnya adalah mengetahui apa namanya. pemberian makan responsif“Di mana respon anak baik atau tidak terhadap makanan yang kita berikan, yang kedua adalah memantau hasil pemberian MPASI kita, apakah cukup untuk pertumbuhannya,” ujarnya.

Selain memperhatikan respon anak terhadap makanan, kata dia, orang tua harus memperhatikan kaidah dasar pemberian makanan pada anak saat memberikan makanan pendamping ASI.

Menurut Andreas, orang tua dapat memulai memberikan makanan pendamping dengan menyiapkan makanan sendiri untuk bayi.

Penyiapan makanan pendamping ASI sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan bayi akan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak serta zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral.

“Memberikan gula dan garam diperbolehkan di awal MPASI agar anak lebih mudah menerima makanannya, jadi tidak masalah, tapi tidak juga wajib. Prinsipnya, anak suka dengan makanan yang kita berikan,” kata Andreas.

Dikatakannya, orang tua juga bisa menggunakan makanan pendamping ASI yang sudah difortifikasi dengan nilai gizi yang terukur, namun makanan pendamping ASI instan seperti itu biasanya variasi rasanya terbatas, sehingga justru dapat membatasi selera anak.

Baca juga: Pakar Gizi Jelaskan Metode Six Pas dalam Pemberian MPASI

Baca juga: Pakar kesehatan anak ungkap penyebab anak tak mau makan

Reporter: Fitra Ashari
Redaktur : Maryati
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button