Kripto

Krisis Listrik Iran: Pemerintah Berikan Hadiah $20 untuk Informan Penambangan Kripto ilegal

Krisis Listrik di Iran dan Hadiah untuk Informan Penambangan Kripto

Krisis listrik yang serius tengah dialami Iran saat ini, sementara gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya hanya memperburuk situasi. Dalam respons unik terhadap masalah ini, pemerintah Iran mengumumkan hadiah sebesar $20 bagi warga negara yang melaporkan operasi penambangan mata uang kripto ilegal di negara tersebut.

Gelombang Panas dan Dampak pada Kekurangan Listrik

Gelombang panas ekstrim di Iran telah menyebabkan suhu mencapai 49,7°C, menyebabkan pemadaman listrik besar-besaran dan berdampak pada kehidupan sehari-hari dan industri. Kepala Eksekutif Tavanir, Mostafa Rajabi Mashhadi, menyatakan bahwa penambang ilegal memanfaatkan situasi ini dan mengonsumsi listrik secara tidak sah, meningkatkan tekanan pada jaringan listrik nasional.

Sistem Hadiah dan Upaya Penindakan

Pemerintah mengimplementasikan sistem hadiah yang membayar satu juta toman untuk informasi yang mengarah pada penyitaan perangkat keras penambangan ilegal. Tujuannya adalah untuk mendorong masyarakat melawan penambang ilegal yang sering menggunakan fasilitas umum untuk operasi mereka, seperti sekolah dan masjid.

Implikasi Lebih Luas dan Kritik

Penambangan mata uang kripto ilegal di Iran menjadi fokus pemerintah dalam upaya mengelola sumber daya energi negara. Beberapa kritikus berpendapat bahwa masalah sebenarnya terletak pada pengelolaan jaringan listrik dan investasi yang dibutuhkan, bukan hanya pada penambangan kripto sebagai penyebab utama kekurangan listrik.

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

The Jakarta Press menyediakan berita aset kripto terbaru di Indonesia.

Untuk berita selengkapnya, klik 👉 di sini!

#Iran #KrisisListrik #GelombangPanas #PenambanganIlegal #SumberDayaEnergi #MataUangKripto

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button