Bisnis

Nilai kontrak konstruksi tahun lalu turun 12,1% akibat tingginya suku bunga dan harga tinggi… penurunan pertama dalam 5 tahun

▲Foto di atas tidak terkait dengan artikel.

Tahun lalu, karena tingginya suku bunga dan tingginya harga, jumlah kontrak konstruksi menurun untuk pertama kalinya dalam lima tahun.

Menurut ‘Hasil Survei Industri Konstruksi 2023 (Pendahuluan)’ yang dirilis oleh Statistik Korea, jumlah kontrak konstruksi adalah 298 triliun won, turun 12,1% (41 triliun won) dari tahun sebelumnya.

Ini adalah pertama kalinya dalam lima tahun jumlah kontrak konstruksi menurun tahun ke tahun sejak 2018 (-4,5%).

Jumlah kontrak domestik turun 14,4% (KRW 43 triliun) menjadi KRW 258 triliun.

Analisis menunjukkan, hal ini terjadi karena biaya konstruksi meningkat signifikan karena pesanan menurun akibat memburuknya profitabilitas industri konstruksi dalam negeri, serta upah dan harga bahan baku juga meningkat di tengah naiknya suku bunga.

Berdasarkan wilayah, wilayah metropolitan menurun sebesar 19,3% (27 triliun won) menjadi 111 triliun won, dan wilayah di luar wilayah metropolitan menurun sebesar 10,2% (17 triliun won) menjadi 147 triliun won.

Di sisi lain, jumlah kontrak luar negeri meningkat 6,6% (KRW 2 triliun) menjadi KRW 40 triliun.

Tahun lalu, biaya konstruksi meningkat 4,7% (16 triliun won) menjadi 359 triliun won.

Angka ini terus meningkat sejak penurunan 1,7% pada tahun 2020, tetapi laju peningkatannya melambat dibandingkan dengan tahun 2021 (6,5%) dan 2022 (11,5%).

(Foto = Disediakan oleh Statistik Korea, Yonhap News)

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button