kesehatan

Penurunan fungsi organ umum terjadi pada orang lanjut usia.

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis gizi klinik Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta, dr. Rozana Nurfitri Yulia, M.Gizi, Sp.GK mengatakan, penurunan fungsi organ tubuh memang umum terjadi pada orang yang telah memasuki usia 60 tahun ke atas atau lansia.

Dalam diskusi daring yang dihadiri pada Rabu, Rozana mengatakan terjadi perubahan fungsi organ terkait komposisi tubuh yang berkaitan dengan massa otot, massa lemak, fungsi organ, dan aktivitas. Hal ini juga memengaruhi kemampuan makan pada lansia dan perubahan kebutuhan gizinya.

“Apabila terjadi penurunan massa otot pada komposisi tubuh, umumnya pada usia lanjut massa otot yang rendah tersebut digantikan oleh massa lemak yang termasuk pada obesitas,” tutur Rozana.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, berkurangnya massa otot juga menyebabkan berkurangnya cairan tubuh total, hal ini terkait dengan berkurangnya rasa haus, serta menurunnya fungsi ginjal.

Baca juga: Merokok picu risiko penurunan fungsi kognitif pada lansia

Baca juga: Dokter: Waspada, Lansia yang Mudah Lupa Bisa Jadi Tanda Demensia

Fungsi gastrointestinal juga berubah seiring bertambahnya usia, dan berkurangnya indra perasa mengurangi kemampuan untuk mendeteksi rasa pada orang dewasa yang lebih tua. Hal ini juga umum terjadi pada pasien stroke.

“Indra perasa juga berkaitan dengan menurunnya kemampuan mencium bau pada hidung, sehingga indra penciuman dan lidah pun banyak yang berkurang fungsinya,” ungkapnya.

Rozana menambahkan, produksi air liur pada lansia juga menurun, hal ini menyebabkan proses mengunyah dan menelan menjadi lebih sulit, sehingga asupan makanan pun berkurang.

Hal ini juga berdampak pada kerongkongan atau bagian atas lambung, terjadi gangguan kontraksi akibat gangguan menelan sehingga umumnya lansia merasa lapar lebih lama. Fungsi asam lambung juga berkurang sehingga proses pembentukan vitamin dan mineral juga berkurang.

Sementara itu, Rozana mengatakan, biasanya dosis obat pada lansia juga dikurangi karena terjadi penurunan fungsi hati yang menyebabkan produksi enzim terkait metabolisme ikut menurun. Fungsi hati yang menurun juga akan memengaruhi produksi albumin yang bertugas menyediakan protein dalam darah.

Rozana menyampaikan, lansia perlu banyak beraktivitas atau bergerak agar tidak mengalami sembelit atau susah buang air besar, selain itu dianjurkan juga untuk mengonsumsi cairan yang cukup serta suplemen vitamin guna menjaga daya tahan tubuh lansia.

Baca juga: Dokter: Persiapan fisik dan mental penting untuk tetap bugar di usia lanjut

Baca juga: Dokter: Persiapkan Kebugaran di Usia Lanjut sedini Mungkin Lewat Pola Makan

Baca juga: Pakar: Kesehatan mental memengaruhi kualitas hidup lansia

Reporter: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button