kesehatan

Jaga keseimbangan gula darah melalui Bio Insuleaf

Jakarta (ANTARA) – Ekstrak mengkudu dapat mengobati diabetes karena mengandung antioksidan yang mampu mengikat radikal bebas dan ekstrak bratawali dapat meningkatkan kinerja hormon insulin, serta mencegah resistensi insulin sehingga kadar gula darah tetap stabil.

Oleh karena itu, Bio Insuleaf hadir dengan produk yang memadukan bahan-bahan herbal, seperti madu hutan, ekstrak mengkudu, ekstrak mahkota dewa, ekstrak kayu manis, dan ekstrak bratawali yang dirancang untuk mendukung kesehatan metabolisme dan memberikan alternatif alami untuk mengelola kadar gula darah.

“Bio Insuleaf merupakan langkah inovatif kami dalam membantu masyarakat Indonesia menghadapi tantangan diabetes dengan cara yang lebih alami dan efektif. Kami yakin dengan memadukan bahan-bahan herbal yang terbukti khasiatnya, Bio Insuleaf dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keseimbangan gula darah dan mendukung gaya hidup sehat,” kata VP Brand Strategy Bio Insuleaf PT Herbathos Untuk Indonesia Damayanti dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa.

Dengan komitmen untuk mendukung kesehatan masyarakat, Bio Insuleaf tidak hanya menawarkan solusi alami untuk mengendalikan kadar gula darah tetapi juga mendorong perubahan gaya hidup yang lebih sehat.

Baca juga: Unja ciptakan obat penghantar insulin tanpa rasa sakit untuk penderita diabetes

Baca juga: Manfaat tanaman herbal untuk pengobatan diabetes tambahan

Melalui inovasi dan penggunaan bahan-bahan herbal berkualitas, Bio Insuleaf bertujuan untuk menjadi mitra tepercaya dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keseimbangan antara diet dan aktivitas fisik.

Sementara itu, peningkatan kasus diabetes di Indonesia telah menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF), Indonesia menempati peringkat kelima dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia, dengan lebih dari 19 juta orang dewasa yang hidup dengan diabetes pada tahun 2021.

Angka ini diprediksi akan terus meningkat, seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, termasuk meningkatnya konsumsi makanan manis dan produk instan yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

Dokter Herbal dr. Muthoharrah, M.Si. mengatakan, di era modern saat ini, gaya hidup masyarakat semakin dipengaruhi oleh mudahnya mengakses makanan dan minuman tinggi gula serta produk instan yang praktis.

Menurutnya, pola makan yang cenderung mengutamakan kemudahan dan kecepatan, kerap kurang memperhatikan nilai gizi yang dibutuhkan tubuh.

Konsumsi makanan manis dan instan yang berlebihan, seperti minuman kemasan, makanan cepat saji, dan camilan berkalori tinggi, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang.

“Sayangnya, pola makan ini tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang memadai, yang sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan energi dan metabolisme tubuh. Akibatnya, semakin banyak orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kronis, terutama diabetes tipe 2, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi akibat pola makan yang tidak sehat,” kata Muthoharrah.

Sebagai tindakan pencegahan, menurut dr. Muthoharrah, menjalani pola hidup sehat penting dilakukan sebagai langkah sederhana mencegah penyakit diabetes.

Baca juga: Dosen UMM ciptakan obat alami untuk atasi diabetes

Baca juga: Penderita Diabetes Perlu Pahami Dua Hal Sebelum Coba Obat Herbal

Baca juga: Konsumsi jamu dan obat herbal mengandung steroid bisa memicu penyakit diabetes

Reporter: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button