Bisnis

Menteri menyoroti pentingnya nilai-nilai Islam dalam keuangan publik

Jakarta (ANTARA) –
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti pentingnya memasukkan nilai-nilai Islam dalam kebijakan keuangan publik pada Konferensi Keuangan Islam Tahunan (AIFC) ke-8 di Jakarta pada hari Jumat.

“Kita harus memastikan prinsip-prinsip dasar Islam, seperti keadilan dan kesejahteraan sosial, tercermin dalam pengelolaan keuangan publik, khususnya pada fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi,” ujarnya di sini.

Ia menekankan pentingnya pemerataan distribusi, dimana negara berperan untuk memastikan kesejahteraan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok paling rentan.

Kesetaraan tersebut tidak dapat dicapai tanpa kebijakan fiskal yang mendukung distribusi yang adil dan merata. Atas dasar ini, perpajakan harus dirancang untuk membebankan kewajiban yang lebih besar kepada mereka yang mampu dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Lebih lanjut, Menkeu menyoroti pentingnya stabilitas perekonomian dalam menjaga keberlanjutan perlindungan berdasarkan prinsip Maqasid al-Syariah.

Menurutnya, perekonomian yang tidak stabil tidak hanya berdampak negatif pada kesejahteraan tetapi juga kehidupan manusia, stabilitas keluarga, dan perkembangan intelektual masyarakat.

Ia menekankan, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan memerlukan efisiensi dalam alokasi sumber daya publik.

Ia juga menggarisbawahi komitmen pemerintah Indonesia dalam melindungi keluarga, meningkatkan sumber daya manusia, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan fiskal.

Pemerintah Indonesia terus mengembangkan instrumen keuangan publik syariah, seperti sukuk (obligasi Islam), zakat (sedekah), dan wakaf (endowment), untuk mendukung pembangunan nasional.

Indonesia juga menjadi pionir penerbitan Green Sukuk di dunia yang mendukung proyek infrastruktur berkelanjutan.

Dalam sambutannya, direktur dan perwakilan residen Islamic Development Bank (IsDB) Regional Hub Indonesia, Amer Bukvic, menyoroti pentingnya keuangan Islam dalam membangun infrastruktur melalui sukuk dan model pembiayaan kemitraan publik-swasta.

Inovasi teknologi seperti fintech dan blockchain juga dinilai penting untuk meningkatkan transparansi, skalabilitas, dan efisiensi zakat Dan wakafpengelolaan.

Selain itu, inovasi dalam platform digital diharapkan dapat mengubah cara pengumpulan, pengelolaan, dan alokasi sumber daya publik, sehingga memberikan hasil yang lebih berdampak.

Berita terkait: Ekonomi dan keuangan Islam tumbuh positif dalam setengah dekade terakhir: VP
Berita terkait: Ekonomi syariah mendorong transformasi di Indonesia, dunia: BI
Berita terkait: Rp34 triliun dihimpun melalui instrumen keuangan sosial syariah

Penerjemah : Imamatul Silfia, Raka Adji
Redaktur: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button