kesehatan

Posisi tangan yang salah menyebabkan pembacaan tekanan darah salah

Jakarta (ANTARA) –

Dalam pengukuran tekanan darah, kesalahan posisi dan penempatan lengan dapat menyebabkan kesalahan pembacaan tekanan darah pada penderita hipertensi.

Ditulis dalam laman Medical Daily, Selasa (8/10), studi baru ini meneliti bagaimana praktik umum non-standar lainnya seperti meletakkan lengan di pangkuan atau membiarkannya menggantung tanpa penyangga di sisi tubuh memengaruhi pembacaan tekanan darah.

Hasil yang dipublikasikan di Jama Internal Medicine menunjukkan bahwa meletakkan lengan di pangkuan akan meningkatkan tekanan sistolik sebesar hampir 4 mmHg, sementara lengan yang tidak ditopang atau digantung akan meningkatkan tekanan sistolik sebesar hampir 7 mmHg.

Baca juga: Dokter Anjurkan Minum Obat Hipertensi Sampai Tekanan Darah Normal

Hasil diastolik lebih tinggi hingga 4,0 mmHg untuk lengan dalam posisi pangkuan dan 4,4 mmHg untuk posisi lengan tidak ditopang.

“Temuan ini mengkonfirmasi bahwa posisi lengan membuat perbedaan besar dalam pengukuran tekanan darah yang akurat,” kata Dr. Tammy Brady, penulis utama studi tersebut.

Studi ini mengevaluasi penilaian tekanan darah dari 133 peserta dewasa berusia antara 18 dan 80 tahun. Selama uji coba, peserta secara acak dibagi ke dalam salah satu dari enam kelompok, masing-masing dengan tiga posisi duduk lengan yang berbeda: lengan disangga di atas meja, lengan di pangkuan, atau lengan tanpa penyangga digantung di samping.

Baca juga: Polusi kendaraan bermotor bisa memicu tekanan darah tinggi

Setiap peserta mengenakan manset tekanan darah lengan atas dengan ukuran yang sesuai, dan tiga set pengukuran rangkap tiga dilakukan dengan perangkat digital, dengan selang waktu 30 detik.

Studi tersebut mencatat bahwa posisi lengan yang tidak tepat ini dapat menyebabkan 16 persen orang dewasa AS, sekitar 40 juta orang, salah diklasifikasikan sebagai hipertensi jika menggunakan batas tekanan darah sistolik 140 mm Hg atau lebih tinggi.

Baca juga: Dokter Tegaskan Obat Antihipertensi Tidak Menyebabkan Gagal Ginjal

Tingkat kesalahan klasifikasi meningkat menjadi 22 persen (sekitar 54 juta orang) ketika batas 130 mm Hg atau lebih tinggi diterapkan.

“Jika Anda secara konsisten mengukur tekanan darah dengan lengan yang tidak didukung, dan hasilnya lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 6,5 ​​mmHg, maka itu adalah perbedaan potensial antara tekanan darah sistolik 123 dan 130, atau 133 dan 140—yang dianggap sebagai tahap 2. hipertensi,” kata Sherry Liu, salah satu penulis penelitian, menjelaskan bagaimana posisi lengan yang tidak tepat dapat menyebabkan kesalahan diagnosis.

Baca juga: Tips mengontrol tekanan darah untuk mencegah hipertensi

Baca juga: Dokter Jantung Bagikan Tips Diet untuk Penderita Hipertensi

Penerjemah: Fitra Ashari
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button