kesehatan

Sel-sel tubuh manusia mewarisi energi dari ibu

Jakarta (ANTARA) – Meski manusia mewarisi materi genetik dari kedua orang tuanya, namun gen ibu mengontrol pewarisan energi dalam sel tubuh menurut hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal tersebut. Kemajuan Ilmu Pengetahuan.

Seperti yang dikutip oleh Medis Harian pada hari Jumat, para peneliti menemukan bahwa manusia mewarisi DNA di mitokondria, yang merupakan pabrik energi di sel-sel tubuh, dari ibu saja karena semua jejak genom mitokondria ayah dihancurkan ketika sperma bergabung dengan sel telur.

Ketika proses ini gagal, mitokondria pihak ayah memasuki embrio yang sedang berkembang dan menyebabkan masalah neurologis, perilaku, dan reproduksi.

Gangguan mitokondria adalah kondisi yang mengganggu kemampuan tubuh menghasilkan energi dan mempengaruhi satu dari 5.000 orang.

“Temuan ini memberikan wawasan baru yang penting tentang mengapa mitokondria pihak ayah harus segera dihilangkan pada tahap awal perkembangan,” kata penulis senior Ding Xue dalam siaran persnya.

“Temuan ini juga memberikan harapan baru bagi pengobatan penyakit manusia yang mungkin timbul jika proses ini terganggu,” ujarnya.

Baca juga: Obesitas pada Anak Bisa Disebabkan Kelainan Genetik

Baca juga: Ibu hamil perlu periksa NIPT untuk mendeteksi kelainan genetik

Para peneliti melakukan penelitian pada C. elegans, cacing kecil yang tembus cahaya, untuk memahami apa yang terjadi jika mitokondria pihak ayah tidak menghancurkan dirinya sendiri.

Meski hanya memiliki 1.000 sel, cacing ini memiliki sistem saraf, usus, otot, dan jaringan lain yang mirip dengan manusia.

Selama uji coba, para peneliti mencoba menghentikan proses penghilangan mitokondria pihak ayah pada cacing dan berhasil menundanya sekitar 10 jam.

Penundaan ini menyebabkan penurunan signifikan pada adenosin trifosfat (ATP), molekul energi yang menggerakkan fungsi sel.

Di akhir percobaan, cacing yang masih hidup mengalami gangguan kognisi, penurunan aktivitas, dan kesulitan reproduksi.

Para peneliti mencoba mengobati cacingan ini dengan menggunakan MK-4, suatu bentuk vitamin K2 yang dikenal berperan dalam kesehatan tulang.

Menurut hasil penelitian, vitamin ini mengembalikan kadar ATP pada embrio menjadi normal dan membantu meningkatkan daya ingat serta aktivitas dan kemampuan reproduksi.

Temuan ini masih perlu dikonfirmasi dengan penelitian lebih lanjut. Namun peneliti berharap kedepannya penanganan keluarga dengan riwayat gangguan mitokondria semudah mengonsumsi Vitamin K2 sebelum melahirkan.

Baca juga: Mengenal NIPT untuk Deteksi Dini Kelainan Kromosom pada Janin

Baca juga: Gangguan Pembentukan Alat Kelamin Luar Pria Terjadi Karena Kelainan Genetik

Penerjemah: Fitra Ashari
Redaktur: Maryati
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button