Masyarakat lereng gunung berisiko terkena gangguan tiroid
Jakarta (ANTARA) –
Ketua Umum Ikatan Tiroid Indonesia (InaTA) Dr dr Tjokorda Gde Dalem Pemayun Sp.PD-KEMD mengatakan masyarakat yang tinggal di lereng gunung berisiko mengalami gangguan pada kelenjar tiroid karena makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan yodium yang rendah. .
“Kalau kandungan yodium pada makanan kita rendah, misalnya sayuran yang hidup di lereng gunung, kandungan yodiumnya rendah, zat gizi mikronya rendah natrium, kalium, kalium, dan sebagainya,” kata Tjokorda dalam konferensi pers serah terima. Buku Putih Tiroid di Jakarta, Selasa.
Ibu hamil yang tinggal di lereng gunung juga harus memperhatikan pola makannya dan tidak menghindari sayur, buah, telur dan ikan serta mencari yang kaya akan yodium. Sedangkan wanita yang sudah memiliki riwayat penyakit tiroid sebaiknya tidak hamil sebelum kebutuhan yodium tubuhnya tercukupi.
“Orang yang menjalani operasi ablasi tiroid khususnya sebaiknya tidak hamil dulu, kandungan yodiumnya harus cukup, karena janin dalam kandungan ibu belum bisa membuat hormon sendiri, karena kelenjar tiroidnya mungkin belum terbentuk,” kata Tjokorda.
Pada ibu hamil, jika tumor tiroid tidak dioperasi atau tidak mengonsumsi obat terapeutik, akan muncul gejala lemas, mudah lelah, lesu yang akan berdampak pada kehidupannya.
Skrining dapat dilakukan secara mandiri dengan meraba leher untuk mendeteksi adanya benjolan, serta melakukan skoring atau menilai kelenjar tiroid melalui laman atau aplikasi kesehatan.
Wartawan : Fitra Ashari
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred