Ajak anak Anda minum susu saat sarapan untuk mendapatkan zat gizi mikro
Peneliti utama SEANUTS II Prof Dr Dr Rini Sekartini Sp.A (K) mengatakan orang tua perlu mendorong anak untuk mengonsumsi susu setiap sarapan agar dapat memenuhi asupan mikronutrien, terutama kalsium dan Vitamin D.
“Secara umum, anak-anak yang mengonsumsi susu saat sarapan pagi memiliki asupan zat gizi mikro esensial, terutama kalsium dan vitamin D yang lebih tinggi,” kata Rini dalam pemaparannya pada Media Scientific Workshop SEANUTS II bersama Frisian Flag di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Manfaat susu untuk tumbuh kembang anak
Penelitian ini menyoroti pentingnya konsumsi susu saat sarapan yang dapat memenuhi asupan harian vitamin D 4,4 kali lipat dan kalsium 2,6 kali lebih tinggi bagi anak Indonesia.
Produk susu tidak hanya berupa susu cair atau susu bubuk, tetapi juga produk susu hewani lainnya seperti yoghurt dan keju dengan kebutuhan satu porsi per hari.
Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI ini mengatakan, temuan ini dapat menjadi rekomendasi dan dorongan bagi pemerintah, baik di pusat maupun daerah, tenaga kesehatan profesional, sekolah industri dan khususnya keluarga, agar minimal minum susu. sehari sekali saat sarapan dapat membantu memenuhi nutrisi anak. yang penting untuk pertumbuhan.
Baca juga: Menkes Sebut Konsumsi Protein Hewani Masyarakat Indonesia Masih Rendah
Rini mengatakan, survei SEANUTS mengungkap data dari 28 persen anak yang sudah sarapan, hanya 16 persen anak Indonesia yang meminum susu atau produk olahan susu sebagai bagian nutrisi utama saat sarapan.
Ia mengatakan, sarapan sebenarnya berperan penting sebagai penyumbang energi anak, terutama untuk menunjang aktivitas dan proses belajarnya sehari-hari. Pada umumnya masyarakat Indonesia tidak memberikan susu kepada anaknya setelah usia dua tahun karena dianggap cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya.
Oleh karena itu, dari data tersebut juga terlihat bahwa konsumsi susu masih lebih tinggi pada anak yang berusia lebih muda atau di bawah dua tahun. Permasalahan ketersediaan susu di pedesaan dan rendahnya pendapatan juga menjadi faktor anak di atas dua tahun jarang mengonsumsi susu.
Baca juga: 4 manfaat konsumsi susu sapi untuk kesehatan tubuh
Lebih lanjut Rini menjelaskan, melalui masuknya kadar zat gizi mikro, yang harus diperhatikan orang tua adalah tercukupinya kalsium dan vitamin D dan sumber yang paling mudah didapat adalah dari susu.
“Untuk vitamin C, kolin, dan DHA, biasanya sebagian orang bisa saja mengonsumsi lauk pauk yang mengandung hal-hal yang juga bisa dianjurkan, namun yang paling mengkhawatirkan adalah kandungan kalsium dan vitamin D yang mudah didapat dengan menambahkan susu. untuk sarapan,” kata Prof Rini.
Baca juga: Anjuran Dokter Nutrisi Jika Ingin Konsumsi Susu Segar
Baca juga: Mendorong konsumsi susu nasional untuk gaya hidup sehat
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred