BRIN: Galon polikarbonat kuat aman digunakan karena migrasi BPA kecil
Jakarta (ANTARA) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan galon polikarbonat kuat atau galon reusable aman digunakan karena potensi migrasi Bisphenol A (BPA) yang merupakan monomer pembentuk polimer polikarbonat sangat kecil. .
Ikatan polimer polikarbonat yang menyusun bahan galon polikarbonat yang kuat menjamin kekuatan wadah tetap lebih baik dibandingkan wadah plastik lainnya, kata Peneliti Ahli Madya Pusat Penelitian Teknologi Polimer (PRTP) BRIN Syuhada dalam keterangan resmi di Jakarta. , Senin.
Syuhada mengatakan, ikatan polimer polikarbonat pada galon polikarbonat kuat sangat kuat dan kecil kemungkinannya untuk rusak. Kalaupun rusak, proses migrasi BPA tidak keluar dalam jumlah banyak atau hidrolisisnya keluar hanya sedikit lambat.
Baca juga: PRK: Kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan galon daur ulang semakin meningkat
Migrasi BPA ke dalam air juga tidak akan terjadi ketika permukaan galon mengalami gesekan.
“Tapi, kalau sudah menembus sampai dalam atau sekitar 0,1 milimeter, mungkin terjadi migrasi itupun jumlahnya tidak banyak. Tapi, kalau digaruk saja, migrasi BPA tidak akan terjadi,” ujarnya.
Dijelaskannya, galon polikarbonat yang kuat juga terbukti sangat tahan terhadap suhu panas. Suhu transisi gelas (Tg) atau titik lelehnya mencapai 150-230 derajat Celcius, artinya galon hanya akan rontok jika panas mencapai suhu tersebut dan tetap pada suhu panas atau minus 40 derajat Celcius.
Baca juga: IAKMI: Tak Perlu Label “Potensi BPA” pada Galon AMDK Terstandar
Selain itu, galon polikarbonat kuat sangat umum digunakan untuk air minum dalam kemasan (AMDK) karena juga memiliki sifat transparan dan mudah dibentuk.
Menurutnya, galon plastik polikarbonat telah lama digunakan sebagai kemasan galon AMDK di banyak negara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, dan China karena ketahanannya terhadap perubahan suhu dan kekuatan struktur yang unggul.
“Hal ini mengurangi risiko kerusakan selama pengiriman, meningkatkan efisiensi distribusi, dan memastikan air minum tetap aman dan layak dikonsumsi hingga sampai ke konsumen,” ujarnya.
Baca juga: IDI: BPA Ancaman Kesehatan, Bukan Masalah Persaingan Usaha
Alasan lain penggunaan galon jenis ini adalah karena juga memiliki keunggulan yaitu dapat digunakan berulang kali, mendukung konservasi energi dan sumber daya, serta berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.
“Riset Lembaga Penelitian Ekonomi Masyarakat (LPEM) FEB UI menyatakan bahwa konsumen memilih galon yang dapat digunakan kembali untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Tanpa kekuatan PC atau galon yang dapat digunakan kembali, 7 dari 10 konsumen akan beralih ke kemasan sekali pakai, yang berpotensi meningkatkan sampah kemasan hingga 770.000 ton per tahun dan emisi plastik sebesar 1.655.500 ton per tahun,” ujarnya.
Sementara dari segi keamanan kesehatan, kemasannya telah diakui aman untuk kontak langsung dengan makanan dan minuman oleh otoritas yang berwenang seperti FDA di AS, European Food Safety Authority (EFSA), dan Badan POM.
“Galon PC aman digunakan sebagai kemasan AMDK, asalkan kualitas kemasannya memenuhi standar yang berlaku dan melalui proses. kontrol kualitaspencucian dan sterilisasi secara menyeluruh,” katanya.
Baca juga: ITB Sebut Penelitiannya Buktikan Migrasi Galon Polikarbonat BPA Masih Aman
Baca juga: Guru Besar IPB tegaskan air dari wadah galon polikarbonat aman diminum
Reporter: Hreeloita Dharma Shanti
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred