Indonesia mengundang investasi Inggris di sektor hijau
Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani mengajak investor asal Inggris untuk berinvestasi di sektor hijau Indonesia, khususnya sektor energi terbarukan, teknologi hijau, dan penangkapan karbon.
Hal itu disampaikannya saat membuka perdagangan saham dan menghadiri pertemuan Indonesia-UK Climate and Green Finance di London Stock Exchange, Kamis.
Berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan kantornya pada hari Jumat, Roeslani mengundang kolaborasi investasi dari investor Inggris sekaligus menyoroti potensi energi terbarukan Indonesia yang mencapai hampir 3.700 gigawatt dari sumber tenaga surya, air, dan panas bumi, serta target pengurangan emisi karbon yang ambisius.
“Kami berkomitmen untuk mencapai NDC pada tahun 2060 atau lebih cepat dengan dukungan mitra internasional. Kami menargetkan dapat bekerja sama dengan banyak mitra untuk mencapai target tersebut sebelum tahun 2060,” ujarnya.
Dalam pemanfaatan energi terbarukan, Kementerian mendorong investor untuk memanfaatkan cadangan panas bumi di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi berbasis bahan bakar fosil, tambah Menteri.
“Kita juga mempunyai cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Pulau Jawa. Kita ingin mendorong pemanfaatan sumber daya ini untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi berbasis bahan bakar fosil,” ungkapnya.
Berita terkait: Indonesia mendapatkan komitmen investasi Inggris senilai US$8,5 miliar
Ia juga menyinggung potensi penangkapan dan penyimpanan karbon yang besar di Indonesia, yang dapat menjadi salah satu solusi utama untuk menurunkan emisi karbon secara signifikan.
“Kita mempunyai potensi penyimpanan karbon yang besar, yaitu sekitar 700 gigaton. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk memanfaatkan potensi tersebut melalui teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon. Teknologi ini diperlukan untuk mendukung transisi energi di Indonesia,” jelas Menkeu.
Untuk menarik lebih banyak investasi, kementeriannya terus menyederhanakan peraturan serta menyelaraskan kebijakan pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan layanan perizinan yang efisien kepada investor.
Berita terkait: RI dan Inggris tekankan komitmen untuk mengatasi krisis iklim dan alam
Penerjemah: Ahmad Muzdaffar F, Resinta Sulistiyandari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred