Pengasuhan dan trauma masa kecil merupakan faktor yang berdampak negatif pada remaja
Jakarta (ANTARA) – Psikolog klinis anak lulusan Universitas Indonesia Ratih Zulhaqqi S.Psi M.Psi mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan seorang remaja melakukan tindakan negatif, antara lain faktor pola asuh atau trauma masa kecil yang belum terselesaikan.
“Bisa saja orang yang pendiam atau orang yang penurut melakukan sesuatu yang negatif, jadi banyak faktor yang melatarbelakanginya, antara lain pola asuhnya atau trauma masa kecil yang tidak tuntas,” kata Ratih kepada ANTARA, Selasa.
Ratih mengatakan, tindakan negatif yang dilakukan remaja hingga berujung pada hilangnya nyawa orang-orang terdekatnya ibarat fenomena gunung es ketika perasaan terpendam dalam diri remaja meluap.
Baca juga: Polisi Periksa 5 Saksi dalam Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak
Faktor seperti kebiasaan menumpuk rasa kesal atau tidak terbiasa mengungkapkan emosi karena tidak ada orang yang dapat dipercaya menjadi beberapa penyebab terjadinya tindakan agresif yang dilakukan remaja.
Oleh karena itu, ia mengatakan orang tua perlu menanamkan rasa percaya agar anak mau berkomunikasi secara terbuka dan merasa aman dalam mengekspresikan diri.
“Dengan kita menjadi orang yang bisa dipercaya oleh anak-anak, berarti kita bisa menjaga perasaannya, kita bisa menjaga rahasianya, kita bisa menjadi orang yang juga aman untuk diajak bicara, sehingga mereka bisa mempercayai kita,” ujarnya.
Baca juga: Polisi Periksa Urine Remaja Pembunuh Ayah dan Neneknya di Cilandak
Orang tua dapat membangun kepercayaan anak dengan berusaha selalu menepati janji dan membuat anak merasa dihargai dengan mendengarkan cerita tanpa menghakimi, dan tidak menyalahkan anak tanpa melihat faktanya terlebih dahulu.
Ia mengatakan, anak yang tidak jujur atau menyembunyikan sesuatu biasanya akan memutus komunikasi dengan orang tuanya dan cenderung lebih pendiam.
“Saat anak terbuka pada orang tuanya, pasti ada rahasia yang dimilikinya yang tidak mereka bagikan kepada orang tuanya. Biasanya ini bukan hanya soal rahasia buruk saja, misalnya anak merasa ini hanya akan dikonsumsi oleh anak saja, biasanya ini dimulai pada usia remaja,” kata Ratih.
Baca juga: Kemensos Fasilitasi Pembinaan Remaja yang Diduga Pembunuh Ayah dan Nenek
Wartawan : Fitra Ashari
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred