Hubungan saudara kandung dapat membantu mencegah penurunan kognitif di usia tua
Jakarta (ANTARA) – Hubungan dengan saudara kandung kerap digambarkan sebagai hubungan “musuh” terbaik.
Suatu saat, mereka berebut remote TV, namun di saat lain, mereka rela saling melindungi di depan orang tua mereka.
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam “The Journals of Gerontology: Series B” mengungkapkan manfaat kognitif dari hubungan dekat dengan saudara kandung.
Dikutip dari The Hindustan Times pada Selasa, penelitian ini menemukan bahwa hubungan positif sejak masa kanak-kanak hingga dewasa dapat membantu menjaga kemampuan kognitif di usia tua.
Baca juga: Ini Dampaknya Jika Seseorang Tidur Kurang dari Enam Jam Setiap Hari
Baca juga: Bisakah Pendidikan Tinggi Perlambat Dampak Demensia? Inilah yang dikatakan penelitian tersebut
Tak heran jika saudara kandung bisa membuat kita tetap “waspada” hingga tua nanti.
Peneliti membagi interaksi antar saudara di masa kecil menjadi dua jenis: positif dan negatif.
Interaksi positif antara lain berupa dukungan, pelukan, saling membantu, dan perilaku sehat lainnya yang mendukung kesehatan kognitif di hari tua.
Mereka yang memiliki interaksi positif di masa kanak-kanak cenderung mempertahankan hubungan dekat saat dewasa.
Sebaliknya, interaksi negatif, seperti pertengkaran atau konflik, ternyata tidak banyak berdampak pada dinamika hubungan di masa dewasa.
Yang lebih merusak hubungan saudara kandung adalah lingkungan keluarga yang tidak berfungsi, seperti kekerasan, penelantaran, atau konflik dalam keluarga.
Dalam penelitian tersebut, hubungan saudara kandung di masa dewasa dinilai berdasarkan dua parameter utama, yakni kedekatan emosional dan frekuensi kontak.
Hubungan positif di masa kanak-kanak meningkatkan kemungkinan hubungan dekat di masa dewasa.
Namun, hubungan negatif di masa kanak-kanak tidak serta merta berarti hubungan tersebut akan berakhir buruk di masa dewasa.
Baca juga: Penderita Diabetes Tipe Dua Berisiko Menjadi Pikun
Sebaliknya, lingkungan keluarga yang penuh dengan kekerasan dan penelantaran mempunyai dampak yang lebih besar, sering kali mengasingkan saudara kandung satu sama lain.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hubungan sosial yang positif, termasuk hubungan dengan saudara kandung, dapat mengurangi stres, meningkatkan proses mental, dan mendukung kesehatan mental secara keseluruhan.
Interaksi rutin antar saudara di masa dewasa, seperti melalui kunjungan atau panggilan telepon, merupakan faktor penting dalam mendukung kesehatan kognitif.
Kontak ini memberikan stimulasi mental dan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan, membantu melindungi terhadap penurunan kognitif terkait usia.
Pengalaman masa kecil yang penuh tekanan menjadi penghalang utama dalam hubungan saudara kandung di masa dewasa.
Hilangnya salah satu hubungan terdekat dan seumur hidup dapat berdampak buruk pada kesehatan kognitif, terutama jika pengalaman tersebut menyebabkan hubungan menjadi tegang atau bahkan keterasingan.
Kakak beradik, meski terkadang menyebalkan, nyatanya bisa menjadi “penjaga” kesehatan mental kita di masa tua nanti.
Baca juga: Isolasi sosial atau kesepian yang berkepanjangan mempercepat penurunan kognitif
Baca juga: Merokok Picu Risiko Penurunan Fungsi Kognitif pada Lansia
Baca juga: Penelitian di China menunjukkan osteoporosis dapat memperburuk penurunan kognitif
Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred