Dokter menyebut paparan radiasi untuk memicu leukemia pada anak -anak

JAKARTA (Antara) – Dokter anak lulus dari Diponegoro University (UNDIP), Jovita Olivia Spa mengatakan paparan radiasi kimia yang berlebihan bisa menjadi salah satu pemicu leukemia atau kanker darah pada anak -anak.
“Jika leukemia sebenarnya hampir semua penyakit genetik, tetapi juga ditambah dengan paparan dari lingkungan,” kata Dr. Jovita Olivia Spa, dalam sebuah wawancara eksklusif antara Antara di Tangerang, Banten, Kamis.
Dokter yang berlatih di Rumah Sakit Hermina Bitung menjelaskan bahwa paparan radiasi berlebih dari bahan kimia ini dapat berasal dari tempat tinggal di lingkungan pabrik atau dekat dengan pemancar listrik.
Baca Juga: Dokter Jelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan sel induk
Jovita menjelaskan gejala leukemia pada anak -anak umumnya sama dengan orang dewasa, salah satunya adalah anemia. Ini dapat ditandai melalui tes darah, seperti hemoglobin (HB) berkurang, leukosit dan trombosit juga bisa naik atau turun.
“Jadi dari tes darah kita biasanya dapat menemukan gambar sel darah yang kacau,” katanya.
Jovita juga menyebutkan bahwa gejala leukemia lain yang harus diperhatikan adalah demam untuk waktu yang lama hingga lebih dari dua minggu.
Menurut Jovita, kondisinya tidak normal karena dapat merujuk pada infeksi kronis yang terus diurus.
Baca Juga: Lingkungan yang Baik Penting untuk Mendukung Perawatan Kanker Anak
Selain itu, anak -anak dengan nafsu makan darurat tetapi tidak berpengaruh pada kenaikan berat badan, pendarahan seperti mimisan dan gusi pendarahan, munculnya hematoma atau memar juga merupakan tanda Leukima.
“Ada memar, benjolan di leher, lengan, atau di kaki juga bisa (tanda -tanda leukemia),” katanya.
Sebelumnya pada Januari 2024, Menteri Kesehatan Buni Gunadi Sadikin, mengatakan bahwa dua jenis kanker darah seperti limfoma dan leukemia adalah kanker yang paling umum diderita oleh anak -anak Indonesia.
Menurut data Globocan pada tahun 2020, jumlah penderita kanker pada anak-anak (0-19 tahun) adalah 11.156. Dari angka itu, leukemia peringkat pertama dengan 3.880 (34,8 persen), sedangkan kanker getah bening sekitar 640 (5,7 persen) dan kanker otak 637 (5,7 persen).
Baca Juga: Komunitas Dokter Dore Hindari Paparan Zat Asing Mencegah Kanker Darah
Baca Juga: Tanda Kanker pada Anak -Anak untuk Diwaspadai
Baca Juga: Kehadiran kelompok membantu mempertahankan kualitas hidup anak -anak dengan kanker
Reporter: Sri Dewi Larasati
Editor: Mahmudah
Hak Cipta © antara 2025
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred