kesehatan

IDI perkuat UKS dengan edukasi perawatan luka tepat di 250 sekolah

Jakarta (ANTARA) – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) berkomitmen memperkuat fungsi triad upaya kesehatan sekolah/madrasah (UKS) melalui edukasi manajemen perawatan luka yang tepat di 250 sekolah.

“Program Perawatan Luka Responsif Anak Siaga hadir untuk memperkuat fungsi UKS,” kata Sekretaris Jenderal Pengurus Besar IDI, dr. Ulul Albab Sp OG dalam jumpa pers usai peluncuran program Perawatan Luka Responsif Anak Siaga secara hybrid di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis.

Ulul mengatakan, IDI akan langsung memberikan materi edukasi berupa modul Respon Perawatan Luka Gawat Darurat.

Tujuan dari modul ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam menangani cedera darurat pada anak-anak sekolah dasar.

Baca juga: Atasi Obesitas Anak, Kemenkes Tingkatkan Kepesertaan UKS

Baca juga: Kemenkes: Dinas Kesehatan Sekolah Berperan Sosialisasikan 3M Cegah DBD

Materi yang diberikan meliputi pengertian dan klasifikasi luka serta luka gawat darurat meliputi asesmen awal luka, prinsip dasar perawatan luka gawat darurat, dan teknik dasar perawatan luka gawat darurat seperti: pembersihan luka, perlindungan luka dengan plester dan kasa steril untuk mencegah infeksi, serta pengobatan dan penyembuhan.

Selain itu, IDI juga menyediakan peralatan dan bahan yang diperlukan (peralatan) untuk perawatan luka darurat, bekerja sama dengan kolaborator program, merek perawatan luka, Hansaplast.

“Modulnya akan kami tinggalkan di sekolah, dan teman-teman di Hansaplast juga akan mempersiapkannya. peralatan-yang juga akan kami tinggalkan di sekolah. Jadi harapannya, setelah kami memberikan pembekalan awal, maka teman-teman di UKS juga akan menjalankan prosedur sebagaimana yang diajarkan,” kata Ulul.

Luka gawat darurat adalah luka yang memerlukan penanganan segera untuk mencegah komplikasi serius, seperti kematian atau kecacatan. Luka gawat darurat dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, seperti kedalaman luka (luka superfisial, luka sedang, dan luka dalam), lokasi luka (di kepala, dada, perut, kaki, atau tangan), penyebab luka (akibat benda tajam, benda tumpul, luka bakar, gigitan hewan, dan zat kimia).

“Pemahaman anak-anak tentang kesiapsiagaan perawatan luka sebagai bagian dari edukasi kegawatdaruratan harus dimulai sejak dini,” ujar Ketua Umum PB IDI, Dr. dr. M. Adib Khumaidi, Sp. OT.

Melalui program ini, IDI juga ingin mampu mengarahkan pelaksana sekolah dan unsur terkait lainnya dalam melaksanakan Triad Upaya Kesehatan Sekolah/Madrasah yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Pada kesempatan itu, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta turut mengundang sejumlah perwakilan dari 60 sekolah di Jakarta untuk bergabung dan ke depannya turut membantu menyukseskan program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka di wilayah tersebut.

Wartawan: Abdu Faisal
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button