kesehatan

Keracunan batu kecubung dapat menyebabkan halusinasi

Jakarta (ANTARA) – Dokter Spesialis Psikiatri Konsultan Kecanduan Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dr. Firdaus Yamani Sp.KJ(K) mengungkap sejumlah ciri orang yang mengalami intoksikasi atau keracunan buah datura, seperti berhalusinasi.

“Gejala keracunan datura biasanya timbul 30-60 menit setelah mengonsumsi dan dapat berlanjut hingga 24-48 jam setelahnya,” kata Firdaus dalam diskusi daring yang diikuti dari Jakarta, Jumat.

Firdaus mengatakan ciri pertama keracunan batu kecubung dapat dilihat dari cara bicaranya yang cenderung mengigau. Penderita juga mengalami halusinasi visual.

Tanda selanjutnya adalah kulit, mukosa di saluran pencernaan bagian atas, dan saluran pernapasan orang yang keracunan datura menjadi kering.

Baca juga: Pil putih tanpa merek jadi penyebab “mabuk kecubung” di Kalsel

Orang tersebut juga akan mengalami pelebaran pupil (midriasis), konstipasi, fotofobia, dan hiper atau hipotensi. Pada tanda-tanda lainnya, tubuh akan menjadi panas dan mengalami bradikardia atau takikardia.

“Irama jantung menjadi tidak teratur dan terasa gelisah. Bisa disertai disorientasi atau kebingungan, kejang, retensi urin, dan depresi sistem pernapasan,” kata Firdaus.

Datura merupakan tanaman perdu yang tumbuh di banyak negara beriklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Tanaman ini memiliki efek halusinogen karena mengandung senyawa alkaloid tropane, seperti atropin, skopolamin, dan hiossiamin.

Efek dari batu kecubung dapat bertahan hingga seminggu, kata Firdaus, dan konsumsi batu kecubung dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan otak yang lebih parah dan penurunan fungsi kognitif.

“Apabila terjadi secara berulang-ulang, maka (konsumsi buah datura) dapat menyebabkan kerusakan otak yang lebih parah sehingga mengalami gangguan mental dengan halusinasi berkepanjangan, perilaku kacau dan penurunan fungsi kognitif,” kata Firdaus.

Efek halusinogen dan potensi penyalahgunaan menyebabkan kecubung tidak lagi digunakan sebagai obat tradisional.

Diwawancarai secara terpisah pada Senin (15/7), Perhimpunan Dokter Pengembang Obat Tradisional Indonesia (PDPOTJI) menyatakan bahwa tanaman datura tergolong tanaman beracun. Dahulu, tanaman datura digunakan untuk meningkatkan stamina atau menghilangkan rasa sakit.

Baca juga: Beracun, Batu Kecubung Tak Lagi Dipakai Sebagai Obat Tradisional

Baca juga: BNNK Tabalong sosialisasikan bahaya tanaman Datura

Baca juga: Polda Kalsel Tunggu Hasil Labfor Kandungan Buah Kecubung

Wartawan: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button