Wakil Presiden AS Kamala Harris Tidak Hadiri Pidato Netanyahu di Kongres AS
Kamala Harris Tak Hadiri Pidato Netanyahu di Kongres AS
Wakil Presiden AS Kamala Harris memutuskan untuk tidak menghadiri pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kongres AS. Sebaliknya, Harris akan mengadakan pertemuan bilateral pribadi terpisah akhir minggu ini, berdasarkan laporan dari Politico. Hal ini terjadi seiring dengan semakin banyak anggota Demokrat di Kongres yang memboikot pidato Netanyahu terkait penanganannya terhadap konflik di Gaza.
Komitmen Terhadap Keamanan Israel
Dalam pertemuan pribadi dengan Netanyahu, Harris berencana untuk menyampaikan komitmennya terhadap keamanan Israel dan hak negara tersebut untuk mempertahankan diri. Harris juga akan menegaskan pentingnya mengakhiri konflik di Gaza dengan cara yang menjamin keamanan Israel, melakukan negosiasi untuk membebaskan sandera, dan mengakhiri penderitaan warga sipil Palestina.
Pendekatan Lebih Keras terhadap Netanyahu
Harris diyakini akan membahas dengan Netanyahu mengenai status negosiasi gencatan senjata di Gaza. Laporan juga menyebutkan bahwa Harris percaya bahwa Amerika Serikat seharusnya bersikap lebih keras terhadap Netanyahu dalam hal penyelesaian konflik di wilayah tersebut.
Dengan pernyataan Presiden Joe Biden yang menarik diri dari pemilu AS 2024 demi kepentingan partai Demokrat dan negara, dukungan Biden terhadap Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat semakin diperkuat.
Dengan demikian, pertemuan antara Harris dan Netanyahu diharapkan dapat mempercepat upaya penyelesaian konflik di Gaza dan mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Sesuai dengan komitmen Harris, keamanan Israel menjadi prioritas utama yang harus diperjuangkan.
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred
The Jakarta Press menyediakan berita aset kripto terbaru di Indonesia.
Untuk berita selengkapnya, klik 👉 di sini!
#WakilPresidenAS #KamalaHarris #BenjaminNetanyahu #KonflikGaza #ASIsrael #PerdamaianGaza