Tevin Farmer Masih Tidak Percaya Dia Tidak Mendapatkan Keputusan Melawan Raymond Muratalla

Tevin Farmer mungkin baru saja menyandang gelar juara dunia beberapa tahun yang lalu, tetapi sebagian besar peramal dan penggemar taruhan mendapat kesan bahwa ia memiliki sedikit atau bahkan tidak memiliki peluang sama sekali sekitar dua minggu yang lalu.

Meskipun ia berhasil meraih tiga kemenangan berturut-turut setelah absen selama tiga setengah tahun, tingkat persaingan yang dihadapinya hampir berada di level paling bawah jika dibandingkan dengan Raymond Muratalla.

Apakah ia ditakdirkan untuk meninggalkan ring dengan tandu atau kalah dalam keputusan yang tidak seimbang, Farmer tahu bahwa ia sedang diperhitungkan. Namun, saat ia tampaknya menang ronde demi ronde melawan petarung kelas ringan peringkat atas, Farmer (33-6-1, 8 KO) percaya bahwa ia memiliki kendali atas segalanya.

Babak kedua pertarungan mereka, tentu saja, tidak semulus dan semudah beberapa ronde pertama, tetapi Farmer tidak khawatir dengan hasil akhirnya. Saat berdiri di samping wasit Thomas Taylor, Farmer tersenyum sambil menunggu keputusan. Begitu keputusan akhir diberikan dan Muratalla dinyatakan menang, Farmer tercengang.

Sedikit waktu telah berlalu sejak saat itu. Farmer tidak lagi bersikap keras. Bukan karena ia setuju dengan para juri, tetapi lebih karena sikapnya yang santai. Setelah memutar rekaman dan menonton ulang apa yang terjadi pada Sabtu malam itu, ia masih yakin bahwa para juri tidak tahu apa yang sebenarnya mereka tonton.

“100 persen,” kata Farmer kepada Sean Zittel saat ditanya apakah ia yakin menang. “Saya merasa menang mudah di enam ronde pertama. Di empat ronde berikutnya saya mungkin menang tipis. Namun, saya menang 7-3. Bahkan dengan pengurangan poin, skornya tetap 6-4. Namun, begitulah adanya.”

Farmer, 33 tahun, tidak tua dalam hal tinju, tetapi dia juga tidak muda. Dia tahu bahwa sebuah kesempatan, entah itu adil atau tidak, telah luput dari tangannya. Namun, merajuk dan berbicara dengan putus asa tidak akan membawanya ke mana pun.

Farmer tidak tertarik untuk fokus pada masa lalu. Selama para pendukungnya masih mendukungnya, itu saja yang ia butuhkan untuk terus maju.

“Dunia tahu apa yang terjadi. Aku tidak akan menangisi susu yang tumpah. Kita bersihkan, dan kita terus bergerak.”