Apakah Inggris Raya Berprestasi Buruk di Kejuaraan Dunia IIHF?

Tampaknya Inggris tidak bisa melakukan hal yang benar dalam hal olahraga. Jika Anda mengikuti Inggris atau Skotlandia di UEFA Euro, Anda akan tahu apa yang kami maksud.

Namun, Euro adalah cerita lain (yang menjadi perhatian seluruh negara), dan IIHF masih menyisakan banyak hal untuk dibahas. Mengapa? Performa buruk baru-baru ini, kekalahan 5-2 melawan Norwegia, mengakibatkan degradasi yang menyedihkan dari divisi utama. Namun, apakah itu pantas?

Baca terus untuk mencari tahu.

Perjuangan Awal dan Masalah Pertahanan

Bukan hanya pertandingan melawan Norwegia di mana Inggris Raya tampil buruk, tetapi juga di setiap pertandingan. Akibatnya, menjelang pertandingan melawan Norwegia, Inggris Raya duduk tanpa kemenangan di dasar klasemen Grup A. pertandingan langsung tidak pernah berpihak pada Inggris Raya. Inggris Raya tidak pernah memenangkan IIHF, dan mereka tidak pernah masuk dalam 10 besar sejak 1962. Sayangnya, statistik yang tidak menguntungkan terus berlanjut. Namun, bagaimana dengan pertandingan melawan Norwegia secara khusus?

Masalahnya adalah permainan bertahan mereka. Tim kebobolan tiga gol cepat dalam periode pertama, yang tidak baik untuk moral – tim sering kali hancur setelah gol pertama, apalagi tiga gol berturut-turut.

Norwegia memanfaatkan kelemahan pertahanan Inggris dengan gol-gol dari Markus Vikingstad, Patrick Thoresen, dan Eskild Olsen Bakke. Sayangnya, Inggris Raya terus mengalami kemunduran sejak saat itu.

Tantangan Ofensif Tanpa Pemain Kunci

Inggris Raya kehilangan beberapa pemain kunci, seperti Liam Kirk. Apakah mereka akan bertahan hidup tanpanya? Ia berjuang melawan penyakit sepanjang akhir turnamen, absen di sebagian besar pertandingan. Kehilangan pemain kunci seperti itu sulit bagi tim mana pun.

Keterbatasannya – ia keluar di tengah lapangan – dalam pertandingan melawan Norwegia meninggalkan kekosongan yang nyata dalam susunan penyerang Inggris. Tanpa bakat luar biasa Kirk, tim tersebut kesulitan untuk menciptakan peluang mencetak gol dan mempertahankan tekanan ofensif.

Ya, Brett Perlini dan Ollie Betteridge berhasil mencetak gol, tetapi tanpa Kirk, itu tidak cukup untuk mengimbangi serangan Norwegia dan menutupi kelemahan pertahanan mereka sendiri. Dan mungkin itu masalah Inggris Raya, mereka terlalu sering mengandalkan satu atau dua pemain kunci untuk membawa tim.

Kesalahan Taktis dan Strategis

Pendekatan taktis Inggris Raya juga kurang, dan merupakan salah satu dari banyak masalah mereka. Sama seperti skuad sepak bola, tampaknya keputusan strategis para pelatih dan pemain tidak berjalan dengan baik.

Pelatih kepala Pete Russell mengakui kesulitan turnamen setelah pertandingan – tetapi perspektif ini tidak membantu mereka menemukan solusi dalam permainan.

Ketidakmampuan tim untuk beradaptasi dengan permainan cepat dan gaya bermain agresif sebagian besar tim apa yang mereka hadapi terbukti ketika Anda melihat fakta bahwa mereka tidak pernah menang sepanjang turnamen.

Kesalahan dalam mengambil keputusan seperti kesalahan Robert Lachowicz yang berujung pada gol Thoresen dan penalti yang tidak efektif hanyalah beberapa dari kelemahan taktis yang mengganggu tim GB.

Area yang Perlu Diperbaiki

Di mana kita mulai?

Ya, kekecewaan degradasi tidak pernah baik, tetapi jika kita dapat menemukan satu hal positif untuk dibicarakan, itu adalah bahwa ada beberapa pelajaran yang dapat dipelajari.

Memperkuat strategi pertahanan, meningkatkan kedalaman barisan penyerang, dan menemukan kecocokan dengan kemampuan beradaptasi taktis adalah beberapa hal yang ingin kami lihat agar Inggris Raya dapat bersaing di divisi teratas lagi.

Berinvestasi dalam pengembangan pemain juga termasuk salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan tim. Bukan berarti mereka dapat membantu mengatasi penyakit Kirks.

Penampilan Inggris Raya di Kejuaraan Dunia IIHF sungguh tidak terlupakan. Sungguh menyedihkan melihat tim dengan potensi besar tampil seperti itu. Apakah menurut Anda mereka akan segera kembali ke divisi teratas?