Kripto

Bagaimana Media Mempengaruhi Pandangan Terhadap Bitcoin?

Media Sosial dan Perubahan Lanskap Media

Saya masuk kembali ke media sosial setelah seminggu tidak aktif di pedesaan, hanya untuk melihat linimasa saya dipenuhi berita tentang percobaan pembunuhan terhadap Trump. Pikiran pertama saya, setelah menyadari waktu saya yang tepat, adalah: “Mari saya lihat bagaimana CNN membingkainya.” Dan lihatlah: Hal pertama yang mereka tulis adalah bahwa “Trump dilarikan keluar panggung setelah terjatuh di rapat umum”. Anda mungkin memiliki pola pikir yang sama seperti saya, dan jika ya, Anda mungkin setuju bahwa lanskap media telah berubah. Dipengaruhi oleh kecenderungan politik para pekerjanya, maraknya budaya membatalkan, dan kebutuhan untuk menghasilkan uang, perubahan ini telah berdampak besar pada cara pandang terhadap teknologi dan Bitcoin (dan hampir semua hal lainnya).

Tidak Ada Elit Media Monolitik

Pertama-tama, mari kita perjelas satu hal: Tidak ada kelompok rahasia elit media yang mengambil keputusan. Gagasan bahwa Media dengan huruf kapital “M” mengendalikan segalanya tidaklah benar. Itu hanyalah mitos. Yang sebenarnya terjadi adalah banyak jurnalis berasal dari sekolah elit seperti Columbia, Harvard, atau Penn. Tren ini telah membawa bias liberal ke media, bukan karena konspirasi besar, tetapi karena latar belakang dan pandangan mereka yang menciptakan berita. Kecenderungan liberal ini khususnya mempengaruhi liputan teknologi dan Bitcoin, yang membuat media yang condong ke kiri pada dasarnya anti teknologi. Secara umum, kaum liberal waspada terhadap kemajuan teknologi pesat dan sifat terdesentralisasi Bitcoin, melihatnya sebagai ancaman terhadap regulasi dan sistem keuangan tradisional.

Meningkatnya Budaya Pembatalan

Faktor lainnya adalah bahwa dekade terakhir telah menyaksikan merebaknya budaya pembatalan, di mana orang atau perusahaan menghadapi rasa malu di depan umum karena pendapat atau tindakan yang kontroversial. Hal ini juga memengaruhi perusahaan media secara besar-besaran, membuat jurnalis merasa mereka perlu menyelaraskan pelaporan mereka dengan sikap yang berlaku untuk menghindari reaksi negatif. Akibatnya, perusahaan media telah membiarkan bias politik karyawannya membentuk konten lebih dari sebelumnya. Kini, Anda mungkin berpikir ini berbeda dari media arus utama (MSM) pada dekade-dekade sebelumnya, yang menganggap mereka bertujuan untuk lebih berimbang dan kurang bermuatan politik. Tentu saja, bias politik sering kali mengaburkan pelaporan fakta, terutama di area yang sedang hangat dibicarakan seperti teknologi dan Bitcoin, tetapi ini bukanlah hal baru.

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

The Jakarta Press menyediakan berita aset kripto terbaru di Indonesia.

Untuk berita selengkapnya, klik 👉 di sini!

#media #biasmedia #budayapembatalan #kebebasanpers #teknologi #Bitcoin

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button