kesehatan

Begini Cara Menyampaikan Pendidikan Seksual pada Anak

Jakarta (ANTARA) – Psikolog klinis Kasandra A. Putranto, lulusan Universitas Indonesia, mengatakan pendidikan seksual perlu disampaikan dengan cara yang tepat dan menggunakan bahasa yang sesuai usia sehingga mudah dipahami anak.

“Saat menjelaskan, gunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan usia anak. Misalnya, saat anak masih balita, Anda bisa mulai dengan mengenalkan fungsi tubuh dan menjelaskan bahwa ada bagian tubuh yang bersifat privat,” kata Kasandra saat diwawancarai melalui aplikasi pesan instan, Selasa.

Kasandra mengatakan, dalam memberikan pendidikan seksual, hal tersebut dapat dilakukan sejak anak berusia sekitar dua atau tiga tahun. Pada usia ini, anak mulai mengenal dan memahami nama-nama organ tubuh, termasuk alat kelamin. Pada usia ini, penting bagi orang tua untuk menjelaskan bahwa tubuh anak merupakan sesuatu yang privat dan harus dihormati.

Baca juga: Cegah Pernikahan Dini, Jamkrindo Gelar Edukasi di Indramayu

Cara lain untuk memberikan pendidikan seksual adalah melalui metode diskusi terbuka dan menciptakan suasana sehingga anak merasa nyaman bertanya.

“Diskusikan topik-topik yang berkaitan dengan seksualitas secara terbuka dan tanpa rasa malu. Ini akan membantu anak-anak merasa lebih aman untuk berbagi pertanyaan atau kekhawatiran mereka,” tulisnya.

Selain diskusi, orang tua juga dapat menggunakan alat bantu berupa gambar atau buku yang sesuai dengan usia anak yang dapat membantu menjelaskan konsep yang mungkin sulit dipahami. Gambar dan warna juga akan membuat pembelajaran lebih menarik.

Baca juga: Wakil KSPK: BKKBN Sudah Bentuk 80 Ribu Duta Genre

Kasandra mengatakan seiring bertambahnya usia anak, penting juga untuk mulai membahas risiko yang terkait dengan seks, seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual. Ajari mereka tentang tanggung jawab dalam hubungan dengan orang lain.

“Selain memberikan informasi, penting juga untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika terkait seksualitas. Termasuk menghargai diri sendiri dan orang lain, serta memahami pentingnya hubungan yang sehat,” katanya.

Melalui pendidikan seksual, katanya, anak-anak dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, hubungan interpersonal yang sehat, serta hak dan kewajiban dalam pernikahan.

Baca juga: Dinsos Gunungkidul serukan wayang cakruk cegah pernikahan dini

Dengan pengetahuan ini, diharapkan anak-anak akan mampu membuat keputusan yang lebih baik tentang kesehatan reproduksinya dan terhindar dari pernikahan dini.

Pendidikan seksual sejak dini juga dapat membantu anak menghargai diri mereka sendiri, kesehatan seksual mereka, dan lawan jenis.

“Pendidikan seks dapat membantu anak-anak terhindar dari risiko kejahatan seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit menular seksual (PMS),” kata Kasandra.

Baca juga: BKKBN berupaya tekan angka kelahiran dini untuk cegah stunting

Baca juga: Kota Jayapura tangani 25 kasus pernikahan dini sepanjang 2023

Reporter: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button