Bentrokan Suku Berdarah di Pakistan: 43 Orang Tewas dalam Sengketa Tanah
Setidaknya 43 orang tewas dalam bentrokan suku yang meletus akibat sengketa tanah di barat laut Pakistan selama seminggu terakhir. Bentrokan sporadis masih terjadi di beberapa bagian distrik Kurram yang bergolak, di provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut, yang berbatasan dengan Afghanistan, meskipun ada gencatan senjata yang ditengahi oleh para tetua suku.
Sengketa Tanah Memicu Pertikaian Sektarian
Bentrokan awalnya meletus akibat sengketa tanah antara suku Boshehra dan Maleekhel, namun kemudian menimbulkan pertikaian sektarian di beberapa bagian distrik tersebut. Gencatan senjata telah dilaksanakan di beberapa daerah, namun di beberapa bagian masih terjadi bentrokan. Suku-suku yang bertikai menggunakan roket dan mortir untuk saling menyerang.
Upaya Mencapai Perdamaian di Tengah Kekerasan
Hampir 180 orang terluka dalam bentrokan selama seminggu terakhir. Pihak berwenang, bersama dengan para tetua suku, berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan kekerasan sepenuhnya. Meskipun terdapat gencatan senjata yang rapuh, bentrokan sporadis masih terus terjadi di daerah tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, distrik Kurram telah sering menjadi tempat terjadinya bentrokan suku dan sektarian. Kota Parachinar, yang didominasi oleh penduduk Syiah di negara Pakistan yang mayoritas beragama Sunni, merupakan salah satu daerah yang sering menjadi pusat ketegangan.
Dengan adanya gencatan senjata yang dimediasi oleh para tetua suku, diharapkan situasi di distrik Kurram dapat segera mereda dan perdamaian dapat kembali menghiasi daerah yang sebelumnya dilanda oleh pertikaian suku yang mematikan. سورس: Anadolu-OANA
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred
The Jakarta Press menyediakan berita aset kripto terbaru di Indonesia.
Untuk berita selengkapnya, klik 👉 di sini!
#Pakistan #BentrokanSuku #SengketaTanah #DistrikKurram #GencatanSenjata #KonflikSektarian
