kesehatan

Cara mengurangi konsumsi gula pada anak

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis anak sekaligus konsultan gizi dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) memaparkan bagaimana lingkungan dan kebiasaan dapat memengaruhi kesukaan anak terhadap rasa manis pada acara “Ngobras (Ngobrol Sehat): Meluruskan Kesalahpahaman tentang Gula dalam Gizi Anak” di Plaza Sentral Jakarta, Selasa.

Menurut Dr. Yoga, kesukaan terhadap rasa manis sering kali terbentuk sejak dini dan dapat berlanjut hingga dewasa jika tidak ditangani dengan tepat.

“Sumber kalori yang sering disukai anak adalah rasa manis. Namun, kesukaan ini juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Bila anak sudah terbiasa dengan makanan atau minuman manis, kebiasaan ini dapat berlanjut hingga dewasa,” tutur dokter spesialis anak dari RS UI tersebut.

Baca juga: KemenPPPA tekankan edukasi untuk tingkatkan pemahaman masyarakat soal bahaya gula

Dokter Yoga memberikan panduan tentang langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi gula pada anak-anak secara bertahap.

“Jika memang sudah terlambat, kita bisa mulai pelan-pelan saja. Untuk anak-anak, pengurangan gula perlu dilakukan secara bertahap. Misalnya, jika mereka biasa minum susu dengan gula dua sendok makan, kita bisa mulai menguranginya sedikit demi sedikit,” sarannya.

Dokter Yoga juga menekankan pentingnya strategi transisi bertahap. Misalnya, anak yang terbiasa minum susu dengan rasa tertentu, seperti stroberi atau cokelat, sebaiknya tidak langsung diberi susu putih.

Baca juga: Ahli Gizi: Ibu Jadi Panutan Utama Anak Soal Konsumsi Gula

“Anak-anak mungkin tidak langsung mau beralih ke susu putih. Jadi, kita bisa mulai dengan mengganti wadahnya terlebih dahulu, misalnya dari kotak ke gelas, dengan tetap menggunakan susu yang sama. Setelah anak terbiasa, kita bisa mulai mencampurnya dengan sedikit susu tawar, dan terus menambah takarannya secara bertahap,” lanjutnya.

Menurutnya, proses ini bisa memakan waktu yang cukup lama, bahkan berbulan-bulan, namun penting dilakukan guna membentuk kebiasaan yang lebih sehat.

“Proses ini tidak bisa berlangsung 1-2 hari. Kadang-kadang butuh waktu lama, tetapi bisa dilakukan. Anak-anak yang terbiasa dengan makanan manis dapat dilatih untuk mengurangi keinginan mereka terhadap rasa manis.”

Baca juga: Cara mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis pada anak

Untuk orang dewasa, ia menjelaskan bahwa transisi ke diet rendah gula dapat dilakukan lebih cepat, asalkan ada motivasi yang kuat.

“Untuk orang dewasa, perubahan bisa dilakukan lebih cepat, tergantung niat dan motivasinya. Kalau memang ingin mengurangi konsumsi gula, bisa langsung dilakukan,” katanya.

Dr. Yoga menyarankan agar mengurangi konsumsi gula dilakukan secara bertahap, terutama pada anak-anak, agar lidah mereka terbiasa dengan rasa yang kurang manis. Hal ini penting untuk mencegah mereka mengembangkan preferensi berlebihan terhadap makanan dan minuman tinggi gula di kemudian hari.

Baca juga: DPR Minta Pemerintah Serius Cegah Diabetes pada Anak

Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Gejala Diabetes pada Anak

Wartawan: Farika Khotimah/Ida Nurcahyani
Editor: Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button