Chip AI Nvidia adalah ‘hambatan besar’ tetapi tidak memerlukan regulasi.
Kepala persaingan Uni Eropa, Margrethe Vestager, telah mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi “kemacetan besar” dalam pasokan chip AI dari perusahaan Nvidia Corp. Namun, dia juga menyatakan bahwa keputusan tentang tindakan apa yang harus diambil, jika ada, masih dalam tahap pengambilan keputusan.
Nvidia telah menjadi pusat perhatian regulator karena menjadi penerima manfaat terbesar dari lonjakan dalam pengeluaran kecerdasan buatan. Unit pemrosesan grafisnya sangat dihargai oleh operator pusat data karena kemampuannya untuk memproses jumlah data yang besar yang diperlukan untuk mengembangkan model AI.
Meskipun pasokan chip AI terbatas, Vestager menekankan pentingnya pasar sekunder dalam memicu inovasi dan persaingan yang adil. Namun, dia juga mengisyaratkan bahwa perusahaan yang mendominasi pasar mungkin akan dihadapkan pada pembatasan perilaku di masa mendatang.
Vestager menyatakan, “Jika Anda memiliki posisi dominan di pasar, ada batasan-batasan tertentu yang harus diikuti. Namun, selama perusahaan menjalankan bisnis dengan baik dan menghormati aturan, maka tidak akan ada masalah.”
Dalam suasana persaingan yang semakin ketat di pasar chip AI, peran regulator menjadi semakin penting untuk memastikan persaingan yang sehat dan inovasi yang berkelanjutan. Seiring dengan itu, para pemangku kepentingan di Uni Eropa akan terus memantau perkembangan ini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dalam pasar chip AI.
Dengan demikian, peran regulator dalam mengatur pasar chip AI akan terus menjadi perhatian utama dalam upaya untuk menciptakan lingkungan bisnis yang adil dan berkelanjutan.
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred