Bisnis

Co-firing biomassa dorong ekonomi, kurangi emisi: PLN Energi Primer

Jakarta (ANTARA) –
PLN Energi Primer menegaskan bahwa substitusi batubara dengan co-firing biomassa pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) telah menciptakan efek pengganda ekonomi yang positif.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Iwan Agung Firstantara menjelaskan, efek berganda tersebut melibatkan 1,25 juta orang yang berkecimpung dalam rantai pasok biomassa, mulai dari pengumpulan dan produksi sampah, hingga pembangunan ekosistem biomassa di 52 PLTU di Indonesia.

“Ekonomi sirkular ini menghasilkan Rp9,34 triliun (sekitar US$606,04 juta), memberdayakan 1,25 juta orang, dan menghasilkan 10 juta ton biomassa setiap tahunnya,” ujarnya, Rabu.

Co-firing, praktik peningkatan penggunaan energi terbarukan dari biomassa, menggunakan produk padat organik seperti sekam padi, serpihan kayu, dan cangkang sawit.

Di luar manfaat ekonomi, penggunaan biomassa di pembangkit listrik tenaga uap mempercepat upaya untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.

“Kami telah mengurangi emisi sebesar 11 juta ton per tahun,” kata Firstantara.

Pada tahun 2021, PLN Energi Primer telah mensubstitusi 250.000 ton batubara dengan biomassa. Angka ini meningkat menjadi 500.000 ton pada tahun 2022 dan 1 juta ton pada tahun 2023.

“Target kami untuk tahun ini adalah lebih dari 2 juta ton biomassa co-firing,” katanya.

Berita terkait: PLN klaim turunkan emisi CO2 1,05 juta ton pada 2023 berkat biomassa
Berita terkait: PLTU diminta tingkatkan pemanfaatan limbah sawit untuk co-firing

Penerjemah: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button