kesehatan

Deteksi kelainan otak dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi DSA

Jakarta (ANTARA) –

Salah satu cara mendeteksi kelainan otak kini bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi Digital Subtraction Angiography (DSA).

Otak merupakan pusat kendali tubuh yang mengatur seluruh fungsi vital, mulai dari pergerakan hingga pikiran dan emosi. Namun kelainan seperti stroke, aneurisma, dan malformasi pembuluh darah dapat mengancam kualitas hidup seseorang, kata dr Febian Sandra, Sp.Rad, Subsp.RI(K), ahli radiologi intervensi dari RS Bethsaida Gading Serpong dalam keterangannya, Rabu. .

“Untuk itu, deteksi dini menjadi kunci untuk mengurangi risiko komplikasi. Salah satu metode terkini yang sedang mendapat perhatian adalah DSA,” ujarnya.

Baca juga: Dokter: Pentingnya Deteksi Dini untuk Kesempatan Hidup Lebih Baik

DSA adalah teknik pencitraan medis berbasis sinar-X yang memungkinkan dokter melihat struktur pembuluh darah secara detail dengan menghilangkan latar belakang seperti tulang. Teknologi ini digunakan untuk mendiagnosis berbagai kelainan pembuluh darah otak, seperti aneurisma, stenosis, atau bahkan perdarahan intrakranial.

Keunggulan utama DSA adalah kemampuannya dalam memberikan gambar beresolusi tinggi secara real-time. Hal ini memungkinkan visualisasi yang sangat akurat dari pembuluh darah abnormal atau penyumbatan.

Prosedur ini juga bersifat invasif minimal, sehingga pasien memiliki risiko komplikasi yang lebih kecil dan waktu pemulihan yang lebih singkat. Selain itu, DSA sering digunakan sebagai panduan untuk intervensi seperti penggulungan aneurisma atau embolisasi tumor.

Baca juga: Memahami Gejala dan Faktor Risiko Tumor Hipofisis

Menurut dr Febian Sandra, DSA memberikan keunggulan dalam melihat pembuluh darah otak secara detail, sehingga dokter dapat segera menilai dan merancang pengobatan terbaik.

“Dengan teknologi ini, pasien dapat didiagnosis lebih cepat dan tepat.”

Salah satu keunggulan lainnya adalah manfaatnya pada kasus stroke iskemik. Dengan DSA, dokter dapat menentukan secara pasti lokasi dan tingkat keparahan penyumbatan pembuluh darah, sehingga memungkinkan prosedur seperti trombektomi dapat dilakukan secara optimal.

Baca juga: Antidepresan dapat meningkatkan fungsi otak dan memori verbal

Cara ini juga membantu mendiagnosis malformasi arteriovenosa (MAV), suatu kondisi yang berpotensi memicu perdarahan jika tidak ditangani dengan baik.

Dalam dunia medis, teknologi seperti DSA menjadi jembatan antara diagnosis yang akurat dan pengobatan yang efektif.

Pitono, Direktur RS Bethsaida, “Menjaga kesehatan otak sangat penting untuk menunjang kualitas hidup. Dengan teknologi DSA, kami memastikan pasien menerima perawatan yang akurat dan berkualitas.”

Upaya ini memberikan harapan baru bagi pasien untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Baca juga: Pakar: Menggunakan pestisida dengan bijak mengurangi risiko kerusakan sel otak

Baca juga: CT scan dan MRI berperan penting dalam mendiagnosis aneurisma otak

Wartawan : Ida Nurcahyani
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button