Erick Thohir: Smelter Tembaga di Gresik Dongkrak Nilai Ekspor

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK — Menteri BUMN Erick Thohir turut hadir dalam peresmian produksi Smelter Gresik milik PT Freeport Indonesia (PTFI). Ia mengatakan dari proyek pabrik pemurnian ini, nilai ekspor nikel bisa naik hingga 40 miliar dolar AS.

“Dulu nilai ekspor nikel hanya 1-2 miliar dolar, sekarang sudah mencapai 40 miliar dolar. Ini luar biasa. Setelah nikel, Bapak Presiden dorong lagi hilirisasi emas dan tembaga,” kata Erick di Gresik, Senin (23/9/2024).

Erick menjelaskan, Indonesia siap menjadi pemain global di industri derivatif mineral. Ke depannya, ia mengatakan kemungkinan masuknya pemerintah ke industri semikonduktor akan menjadi masa depan Indonesia, karena bahan bakunya ada di Indonesia.

“Maksud saya, kita harus berterima kasih kepada Bapak Presiden. Kepercayaan ini harus kita jaga dan kita pastikan apa yang kita kerjakan hari ini akan membawa kesejahteraan bagi rakyat kita di masa mendatang. Bapak, terima kasih telah meresmikan proyek ini dan terus memastikan Indonesia maju,” kata Erick.

Erick juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia serius dalam mengendalikan migrasi hilir dalam negeri. Ia menegaskan bahwa Indonesia bukan lagi negara pengekspor mineral mentah. Indonesia ingin memastikan pertumbuhan ekonomi berjalan baik.

“Hari ini, kita bisa berdiri tegak di sini, tetapi banyak yang lupa bahwa ini semua bermula dari komitmen Presiden. Anda punya visi, Anda melihat, Anda melihat, dan Anda memastikan semuanya berjalan dengan baik. Saya sudah bicara dengan Pak Tony Wenas, dan saya sudah ke sini dua kali. Pak Bahlil bahkan lebih sering, dan Pak Presiden sudah ke sini tiga kali, lebih banyak dari saya. Itu menunjukkan komitmennya untuk memastikan pertumbuhan ekonomi bangsa kita,” kata Erick.