Fadli Zon Ajak Parlemen ASEAN Fokus pada Isu Pertanian demi Kesejahteraan Petani

Penguatan Sektor Pertanian ASEAN untuk Kesejahteraan Petani

Dalam pertemuan multipihak Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA), Fadli Zon, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, menyoroti pentingnya fokus pada isu pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah ASEAN. Produksi pertanian yang terus menurun serta kontribusi sektor kehutanan, pertanian, dan perikanan terhadap PDB yang juga mengalami penurunan menjadi perhatian utama.

Tantangan Kesejahteraan Petani di Indonesia

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan petani di Indonesia masih rendah, dengan petani skala kecil hanya memperoleh Rp5,23 juta per tahun. Sementara itu, tekanan demografi terhadap penyediaan pangan semakin meningkat, dengan 280 juta penduduk Indonesia membutuhkan pangan setiap hari. Perubahan iklim juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi kondisi pertanian di Indonesia.

Langkah-Langkah Menuju Pertanian Berdaya di ASEAN

Untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat sektor pertanian, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain adalah peningkatan nilai tukar petani, perlunya omnibus law untuk sektor pertanian guna memperkuat regulasi, serta regenerasi petani untuk menarik minat generasi muda. Selain itu, program-program seperti food estate, pangan bergizi gratis, dan swasembada pangan perlu terus didorong untuk memperkuat politik pertanian di Indonesia.

Selain itu, ASEAN-RAI memiliki peran penting dalam menjembatani transformasi pertanian menuju agribisnis dan meningkatkan investasi di sektor pertanian. Dengan dukungan konkret dari parlemen, diharapkan sektor pertanian di ASEAN bisa semakin berdaya dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi petani dan masyarakat luas.

Baca juga: BKSAP DPR RI: Perlu Peta Jalan Komprehensif untuk Jaga Laut
Baca juga: DPR BKSAP Harap Jokowi Realisasikan Kesepakatan Ekonomi dengan Uni Eropa
Baca juga: Wakil Kepala BKSAP sampaikan pembahasan tentang Pembangunan Berkelanjutan di PBB

Wartawan: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Guido Merung
Hak Cipta © ANTARA 2024