Hasil lab untuk mengetahui nasib impor anggur Muscat
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia akan memutuskan larangan peredaran anggur Shine Muscat setelah hasil uji Badan Pengawas Obat dan Makanan keluar, menurut Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.
Jika hasil penelitian menunjukkan anggur Muscat mengandung zat berbahaya, maka pemerintah akan mempertimbangkan untuk melarang peredaran buah tersebut, kata Sudaryono di Istana Kepresidenan di sini, Kamis.
Ia juga menekankan bahwa Kementerian Pertanian akan merekomendasikan penghentian impor anggur Muscat jika terbukti mengandung zat berbahaya, menyusul penyelidikan yang dilakukan pihak berwenang Thailand yang mengungkapkan residu pestisida berbahaya pada buah serupa di pasar domestik mereka.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sebagian besar buah anggur yang beredar di Indonesia saat ini merupakan buah impor, mengingat produksi dalam negeri masih sangat terbatas.
Ia mengatakan, Presiden Prabowo Subianto juga telah menginstruksikan agar impor, termasuk buah-buahan seperti anggur, dikurangi secara bertahap dengan memaksimalkan produksi dalam negeri.
Kementerian Pertanian akan berupaya mendorong penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas benih dan teknologi pertanian sehingga berbagai buah-buahan, termasuk anggur, dapat tumbuh sesuai iklim dan tanah di Indonesia.
“Jadi yang bisa diproduksi di dalam negeri, kita maksimalkan untuk diproduksi. Anggur atau buah-buahan yang masih kita impor, kalau bisa kita produksi di dalam negeri. Kita usahakan pakai bibit yang bagus, dengan riset yang bagus, rekayasa genetika, dan sebagainya,” tuturnya. .
Terkait penghentian impor pangan, Sudaryono menjelaskan, keputusan akhir mengenai hal ini melibatkan beberapa kementerian.
Kementerian Pertanian sendiri akan memberikan rekomendasi apabila terdapat temuan yang merugikan. Rekomendasi tersebut nantinya akan dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan.
“Rekomendasinya dari Kementerian Pertanian, tapi yang punya perintah impor adalah Kementerian Perdagangan. Namun, kami datang dulu, kami harus (mengeluarkan) rekomendasi sebelum dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan,” tutupnya.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis mengumumkan bahwa anggur Shine Muscat aman dikonsumsi setelah dilakukan uji cepat residu pestisida dengan Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKPD).
Pengujian tersebut menunjukkan hasil yang memenuhi standar keamanan pangan.
Hasil uji cepat menunjukkan anggur Muscat yang beredar di pasaran aman dikonsumsi, kata Plt Deputi Diversifikasi Konsumsi dan Keamanan Pangan Yusra Egayanti.
Egayanti mengatakan, rapid test tersebut dilakukan di hampir 100 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Hasilnya menunjukkan 90 persen negatif dan 10 persen mengandung residu dalam jumlah yang aman sehingga aman untuk dikonsumsi.
“Beberapa sampel masih kami kirim ke laboratorium untuk dipastikan kandungannya,” kata Egayanti.
Kasus ini terungkap ketika Thailand melaporkan residu pestisida di atas batas aman ditemukan pada anggur Shine Muscat yang diimpor dari Tiongkok.
Meski rapid test di Indonesia menunjukkan hasil positif, namun lembaga tersebut mengingatkan masyarakat untuk menerapkan praktik baik sebelum mengonsumsi buah anggur, termasuk memilih buah anggur yang memiliki izin edar dan mencucinya dengan air bersih mengalir sebelum dikonsumsi.
Di sisi lain, pemerintah juga menggencarkan promosi konsumsi buah lokal.
Berita terkait: Tes cepat menunjukkan anggur muscat aman dikonsumsi: Bapanas
Berita terkait: BRIN dan BPOM Kaji Penggunaan AI untuk Pemantauan Pangan Olahan Pra-Pasar
Penerjemah: Fathur Rochman, Yashinta Difa
Redaksi: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred