Bisnis

Indonesia dorong kolaborasi pariwisata jelang libur akhir tahun

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana meminta kolaborasi pelaku industri dan asosiasi pariwisata untuk persiapan libur Natal dan Tahun Baru mendatang.

“Semua aspek harus kita persiapkan secara matang untuk menjamin keamanan, kenyamanan, dan kelancaran pengalaman perjalanan wisatawan,” ujarnya dalam keterangan pers, Sabtu.

Berdasarkan data Kementerian, jumlah orang yang melakukan perjalanan selama masa liburan diperkirakan mencapai 110,67 juta orang.

“Momen ini memberikan peluang besar bagi sektor pariwisata. Saya menghimbau seluruh pelaku usaha untuk memastikan kesiapan akomodasi, transportasi, dan destinasi untuk memberikan pengalaman terbaik kepada wisatawan domestik dan mancanegara,” kata Wardhana.

Ia mencatat, sektor pariwisata Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan positif. Pada Januari hingga September 2024, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 10,3 juta kunjungan wisatawan nusantara mencapai 757,96 juta kunjungan.

Kualitas pariwisata juga meningkat, sebagaimana tercermin dari peningkatan peringkat Indeks Pembangunan Perjalanan dan Pariwisata (TTDI) Indonesia oleh World Economic Forum, dengan peringkat Indonesia yang kini berada di peringkat ke-22 dari 119 negara, peringkat ke-6 di Asia-Pasifik, dan peringkat ke-2 di Asia-Pasifik. ASEAN.

Namun, Menkeu menyebutkan beberapa tantangan terhadap pengembangan pariwisata dalam negeri, seperti permasalahan terkait kebersihan, kesiapan infrastruktur, dan isu kelestarian lingkungan.

“Ini merupakan kesempatan bagi kami untuk mendengar langsung tantangan yang ada, menggali ide dan peluang kolaborasi. Tujuan kami adalah menciptakan peluang yang lebih luas dan program kolaborasi yang lebih intensif dengan seluruh pelaku industri dan asosiasi pariwisata,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa mengatakan, pemerintah memberikan perhatian besar dalam menampung wisatawan pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, misalnya dengan menjaga keamanan dan keselamatan di destinasi wisata serta mencegah pungutan liar.

“Kementerian Pariwisata akan mengeluarkan surat edaran mengenai persiapan libur Natal dan Tahun Baru. Kami juga akan mengunjungi destinasi-destinasi tersebut untuk menjamin keamanannya,” tandasnya.

Ia juga memastikan fungsi Manajemen Krisis Pariwisata akan lebih optimal pada libur akhir tahun.

“Harapannya, Crisis Center dapat terus diaktifkan untuk mengatasi krisis, termasuk bencana alam, di destinasi wisata,” imbuhnya.

Berita terkait: Pemerintah menyiapkan paket wisata 3B untuk membubarkan lalu lintas pengunjung di seluruh Bali

Penerjemah: Vinny Shoffa, Resinta Sulistiyandari
Redaktur: Bayu Prasetyo
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button