Bisnis

Indonesia jadi tuan rumah Cocotech ke-51 untuk promosikan industri kelapa hijau

Jakarta (ANTARA) –
Kementerian Perdagangan dan International Coconut Community (ICC) menjadi tuan rumah bersama konferensi dan pameran internasional Cocotech ke-51 di Surabaya, Jawa Timur, dari 22-25 Juli 2024.

Acara yang akan berlangsung pada 22–25 Juli 2024 di Surabaya, Jawa Timur ini bertujuan untuk mendorong pengembangan ekonomi hijau untuk komoditas kelapa.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, menekankan bahwa konferensi tersebut akan membahas isu-isu global utama yang berdampak pada industri kelapa.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, ia menginformasikan bahwa isu tersebut meliputi kebijakan internasional dan dukungan terhadap pengembangan sektor kelapa berkelanjutan.

Ini termasuk kebijakan internasional dan dukungan terhadap praktik berkelanjutan, di samping kemajuan teknologi dan potensi solusi energi terbarukan berbasis kelapa untuk memerangi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Menurut Witjaksono, kegiatan tersebut akan mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi atau peneliti, pejabat pemerintah, pelaku sektor swasta, dan pemerhati industri kelapa.

Sasarannya adalah untuk secara kolaboratif mengembangkan solusi dan memperkuat ketahanan industri serta keberlanjutan jangka panjang.

Cocotech, acara unggulan dwitahunan, berfungsi sebagai platform bagi para pengambil keputusan di dalam dan di luar sektor kelapa. Edisi tahun ini memprioritaskan praktik berkelanjutan dan kesejahteraan petani kelapa.

“Sebagai tuan rumah, Indonesia diharapkan menjadi katalisator perubahan positif dalam industri kelapa,” kata Witjaksono.

Konferensi dan pameran internasional tersebut rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Bertema “Pemanfaatan Potensi Kelapa sebagai Pohon Kehidupan dan Energi Hijau”, Cocotech diperkirakan akan dihadiri oleh 400 peserta, yang terdiri dari delegasi negara anggota dan non-anggota ICC, serta para pakar komoditas kelapa dari seluruh dunia.

Indonesia merupakan produsen kelapa terbesar kedua di dunia setelah Filipina, dengan total produksi mencapai 2,83 juta metrik ton (MT) pada tahun 2023.

Pada tahun yang sama, ekspor kelapa Indonesia ke dunia bernilai US$1,55 miliar atau setara 38,3 persen dari total ekspor global.

Tujuan ekspor utama kelapa Indonesia meliputi Cina, Malaysia, dan Singapura.

Produk ekspor utama Indonesia di sektor kelapa terdiri dari turunan minyak kelapa, minyak kelapa, santan, arang kelapa, dan kelapa parut.

Berita terkait: Pemerintah dukung pasokan gas untuk industri pupuk untuk tingkatkan ketahanan pangan
Berita terkait: Harga gas dan impor membebani industri keramik

Penerjemah: Maria Cicilia Galuh Prayudhia, Cindy Frishanti Okt
Redaksi: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button