Indonesia menetapkan investasi $235 miliar untuk 100 GW energi terbarukan
Baku, Azerbaijan (ANTARA) –
Pemerintah Indonesia menggalakkan program baru pengembangan 100 gigawatt energi terbarukan pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP29) ke-29.
“Pemerintah Indonesia telah menetapkan program investasi yang sangat besar. Yaitu untuk 15 tahun ke depan hingga tahun 2040 dengan nilai investasi sebesar US$235 miliar,” kata Hashim S. Djojohadikusumo, ketua delegasi Indonesia pada COP29, di Baku, Azerbaijan. , pada hari Senin.
Ia mengatakan, investasi tersebut untuk membangun tambahan kapasitas listrik hingga 100 gigawatt, yang 75 persennya merupakan energi baru dan terbarukan seperti panas bumi, tenaga air, dan energi nuklir.
“Kita akan membangun pusat tenaga nuklir, dan itu semua akan dilaksanakan selama 15 tahun. Jadi ini program yang sangat masif yang ditetapkan pemerintah,” imbuhnya.
Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk melaksanakan program baru, seperti penangkapan dan penyimpanan karbon. Banyak perusahaan multinasional telah mengumumkan rencana untuk berinvestasi dalam penyimpanan karbon, ungkap Hashim.
“Pendanaan tidak hanya berasal dari APBN karena kita tahu APBN cukup terbatas. Kami akan mengundang pihak-pihak yang berkepentingan untuk berpartisipasi,” ujarnya.
Ia menyoroti potensi besar Indonesia untuk menjadi negara adidaya dalam penyimpanan karbon, berbeda dengan banyak negara di dunia.
“Kita punya lapisan bawah tanah yang bisa menampung karbon secara masif. Saya dengar dari pemerintah, potensi (penyimpanan karbon) Indonesia 500 gigaton. Jadi, Indonesia punya potensi yang luar biasa, kita bisa kerja sama dengan mitra luar negeri,” ujarnya.
Berita terkait: Indonesia akan menjajaki kemitraan perdagangan karbon di COP29
Berita terkait: Hashim S. Djojohadikusumo akan memimpin delegasi Indonesia di COP29
Penerjemah: Desi Purnamawati, Yashinta Difa
Redaktur: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred