kesehatan

Inilah 8 tanda peringatan tubuh Anda terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat

Jakarta (ANTARA) – Karbohidrat merupakan salah satu zat gizi makro yang penting karena berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh yang menjadi bahan bakar segala hal, mulai dari aktivitas sehari-hari hingga fungsi otak.

Namun terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, berikut sejumlah tanda tubuh terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat menurut Eatthisnothat, Selasa (31/12).

Ilustrasi – seseorang menimbang badannya (freepik)

1. Pertambahan berat badan

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti pizza, keripik, dan makanan manis dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Karbohidrat olahan ini seringkali mudah dikonsumsi secara berlebihan dan kekurangan nutrisi penting. Jujur saja, kapan terakhir kali Anda menakar porsi camilan keripik yang tepat?

Kemungkinannya adalah Anda mendapati diri Anda tanpa berpikir panjang mengunyah kandungan karbohidrat dan kalori dalam kemasannya.

Baca juga: Manfaat diet rendah karbohidrat bagi kesehatan tubuh

Penelitian mendukung hal ini. Sebuah penelitian menemukan bahwa peningkatan asupan harian pati atau tambahan gula sebanyak 100 gram dikaitkan dengan penambahan berat badan 2 hingga 3,3 kilogram selama empat tahun.

Meski 100 gram kedengarannya banyak, namun sebenarnya sangat mudah dijangkau. Misalnya, 100 gram pasta kira-kira setara dengan 1½ porsi.

Ilustrasi – seseorang melakukan tes gula darah (freepik)

2. Gula darah tinggi

Baik saat Anda menyeruput teh manis, membuka soda, menyesap Frappuccino, atau mengunyah kue, karbohidrat olahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah.

Saat Anda mengonsumsi karbohidrat, tubuh memecahnya menjadi glukosa, suatu bentuk gula yang masuk ke aliran darah.

Glukosa penting untuk memberi bahan bakar pada tubuh, namun mengonsumsi terlalu banyak dan tidak dalam jumlah yang tepat dapat menyebabkan lonjakan terus-menerus. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi, trigliserida, dan kondisi kesehatan kronis seperti diabetes tipe 2.

Baca juga: Karbohidrat Bukan Musuh Orang yang Sedang Diet untuk Menurunkan Berat Badan

Ilustrasi – seseorang mengalami kembung dan sembelit (freepik)

3. Kembung dan sembelit

Merasa kembung atau kenyang? Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat olahan, seperti roti putih dan camilan manis, dapat menggantikan makanan kaya serat yang mendukung kesehatan pencernaan.

Makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian sangat penting untuk menjaga kelancaran pencernaan.

Ilustrasi – seorang wanita dengan banyak piring. (pik gratis)

4. Tidak pernah merasa puas

Merasa selalu lapar bahkan setelah selesai makan? Ini mungkin karena Anda mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat olahan sehingga tidak membuat Anda kenyang.

Karbohidrat olahan tidak mengandung serat dan air sehingga bisa membuat Anda merasa kenyang. Agar kenyang lebih lama, pilihlah makanan yang mengandung serat dan banyak air seperti buah-buahan (seperti melon, berry, apel) dan sayur-sayuran (seperti sayuran hijau, mentimun, seledri).

Baca juga: Tips Konsumsi Karbohidrat Agar Tidak Menyebabkan Kenaikan Berat Badan

Ilustrasi – seorang wanita yang kelelahan. (pik gratis)

5. Energi rendah

Jika piring Anda sebagian besar diisi dengan karbohidrat olahan, Anda mungkin kehilangan nutrisi penting penambah energi yang ditemukan dalam makanan kaya protein.

Nutrisi seperti zat besi, yang ditemukan dalam daging sapi, makanan laut, lentil, dan kacang-kacangan, membantu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh dan mendukung tingkat energi.

Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat olahan dan tidak cukup makanan kaya protein dapat menyebabkan kelelahan dan potensi kekurangan zat gizi mikro.

Ilustrasi – jerawat (freepik)

6. Kulit “breakout” atau berjerawat

Kita semua menginginkan kulit yang lembap, bercahaya, dan bebas noda, namun ketika jerawat muncul, kita mudah menyalahkan rutinitas perawatan kulit Anda.

Baca juga: Diet yang tepat untuk mencapai resolusi bentuk tubuh ideal

Namun sebelum membuang semua pengobatan Anda, coba perhatikan pola makan Anda, bisa jadi itu penyebabnya.

Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa makanan tinggi glisemik, seperti camilan manis dan karbohidrat olahan, kemungkinan besar merupakan penyebab timbulnya jerawat berulang. Makanan tersebut dapat menyebabkan peradangan yang berujung pada jerawat dan bahkan memperburuknya.

ilustrasi – sakit gigi (freepik)

7. Gigi berlubang

Pergi ke dokter gigi bukanlah aktivitas favorit semua orang, dan menurut sebuah survei, sekitar sepertiga orang Amerika menghindarinya.

Namun penelitian menyebutkan bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula (alias karbohidrat olahan) menjadi penyebab utama gigi berlubang. Para ahli merekomendasikan untuk membatasi asupan gula untuk melindungi senyum Anda.

American Dental Association menjelaskan bahwa ketika Anda mengonsumsi makanan kaya karbohidrat, bakteri di mulut Anda memakannya dan menghasilkan asam yang melemahkan enamel.

Baca juga: Konsumsi gula dan karbohidrat berlebihan bisa merusak otak

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada bagian putih mutiara Anda dan lama kelamaan menyebabkan gigi berlubang.

ilustrasi – depresi (freepik)

8. Depresi

Penelitian baru menemukan hubungan antara asupan gula yang tinggi dan peningkatan risiko depresi pada orang dewasa, menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula dapat berdampak negatif pada kesehatan mental.

Meskipun depresi harus selalu ditangani oleh ahlinya, melakukan perubahan pola makan seperti mengurangi gula dapat membantu.

Di sisi lain, penelitian lain juga menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berwarna dan bergizi seperti buah dan sayur dapat meningkatkan mood.

Baca juga: Sisi Buruk Diet Rendah Karbohidrat dalam Jangka Panjang

Mengonsumsi delapan porsi atau lebih buah dan sayuran setiap hari membuat orang merasa lebih bahagia, meningkatkan kesehatan, dan merasa kenyang. Jadi jangan lupa makan sesuatu yang berwarna-warni hari ini.

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2025

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button