Jamur ginjal bisa memicu masalah kesehatan yang serius
Jakarta (ANTARA) – Infeksi jamur pada ginjal atau saluran kemih atau disebut dengan jamur ginjal, menurut ahli nefrologi, dapat menimbulkan rasa sakit dan berdampak serius pada kesehatan.
Seperti dikutip dalam siarannya Waktu Hindustan pada Rabu (27/11), konsultan nefrologi dari RS PD Hinduja dan MRC di India, Dr. Ayan Kumar Dey mengatakan, jamur yang dapat menyerang ginjal antara lain: kandida, aspergillus, blastomycesDan kriptokokus.
“Ginjal bisa terinfeksi jamur dengan berbagai cara. Cara paling umum adalah penyebaran infeksi jamur melalui aliran darah dari tempat lain seperti paru-paru. Namun, tidak menutup kemungkinan infeksi jamur menyerang ginjal dan menimbulkan gejala,” katanya.
Ia mengatakan, gejala umum seperti rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, nyeri perut bagian bawah, dan darah pada urin dapat mengindikasikan kemungkinan adanya infeksi saluran kemih.
“Penyelidikan lebih lanjut dan korelasi klinis oleh dokter yang merawat dapat mengarah pada kemungkinan dan konfirmasi adanya infeksi jamur pada ginjal,” ujarnya.
Baca juga: Jamur juga bisa menyerang paru-paru
Baca juga: Infeksi Saluran Kemih yang Tidak Diobati Bisa Menyebabkan Penyakit Ginjal
Dokter Ayan mengatakan, adanya sel jamur pada urin atau adanya pertumbuhan jamur pada spesimen urin tanpa tanda-tanda infeksi tidak selalu memerlukan pengobatan.
Namun, jika pasien memiliki faktor risiko dan memerlukan intervensi urologi, atau menjalani transplantasi ginjal, mereka dapat menjalani pengobatan antijamur, ujarnya.
Meski terdengar menakutkan, kata dia, jamur ginjal bisa diobati dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Ia menekankan pentingnya pasien memastikan tindak lanjut yang tepat waktu dan teratur dengan dokternya dalam upaya mengatasi jamur ginjal.
Selain itu, kata dia, ahli nefrologi dan spesialis penyakit menular harus memastikan pengobatan yang memadai dan lengkap bagi pasien untuk mencegah kegagalan dalam pemberantasan jamur yang dapat menyebabkan infeksi berulang.
Baca juga: Sindrom nefrotik paling sering menyerang anak prasekolah
Baca juga: Penderita Sindrom Nefrotik Anak Disarankan Batasi Konsumsi Garam
Penerjemah: Fitra Ashari
Redaktur: Maryati
Hak Cipta © ANTARA 2024
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred