Bisnis

Kapal tanker minyak berbendera Yunani terbakar setelah serangan Houthi, kata misi angkatan laut Uni Eropa Oleh Reuters

Oleh Ahmed Elimam, Nur-Azna Sanusi dan Adam Makary

(Reuters) – Kapal tanker berbendera Yunani Sounion telah terbakar di Laut Merah sejak 23 Agustus setelah serangan oleh Houthi Yaman tanpa tanda-tanda tumpahan minyak yang jelas, kata misi angkatan laut Laut Merah Uni Eropa Aspides dalam sebuah posting di X pada hari Senin.

Misi Uni Eropa menerbitkan foto-foto tertanggal Minggu yang memperlihatkan api dan asap keluar dari dek utama kapal. Reuters telah memverifikasi keaslian video Houthi tentang serangan berapi-api terhadap kapal tersebut.

Sounion membawa 150.000 ton minyak mentah dan menimbulkan bahaya lingkungan, kata pejabat perkapalan. Aspides mengatakan sebagian dari bangunan atas Sounion terbakar dan api terlihat di sedikitnya lima lokasi di dek utama kapal. Jika terjadi tumpahan, potensinya akan menjadi salah satu yang terbesar dari sebuah kapal dalam sejarah yang tercatat.

Kelompok Houthi, yang menguasai wilayah Yaman yang paling padat penduduknya, telah menyerang kapal-kapal sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina dalam perang antara Israel dan Hamas di Gaza. Pemberontak yang bersekutu dengan Iran tersebut telah menenggelamkan dua kapal dan menewaskan sedikitnya tiga awak kapal dalam operasi 10 bulan mereka yang telah mengubah dunia pelayaran laut secara global dengan memaksa pemilik kapal untuk menghindari jalan pintas Terusan Suez.

Sounion adalah kapal ketiga yang dioperasikan oleh Delta Tankers yang bermarkas di Athena yang diserang Houthi bulan ini. Militan tersebut mengatakan Delta Tankers telah melanggar larangan mereka untuk “masuk ke pelabuhan Palestina yang diduduki”.

Citra satelit yang ditangkap oleh Satelit Copernicus 2 milik Badan Antariksa Eropa menunjukkan asap terlihat di laut di sekitar tempat Sounion terakhir terdeteksi.

Reuters berhasil menemukan gambar tersebut dengan mencocokkan lokasi terakhir Sounion yang terlihat dari pelacak kapal LSEG.

Pasukan Inggris dan AS telah menghancurkan pesawat tak berawak dan lokasi peluncuran rudal Houthi, tetapi para analis mengatakan serangan itu tidak mungkin berhenti sampai ada gencatan senjata di Gaza.



ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button