Kaum muda semakin memperhatikan kesehatan sejak pandemi berakhir
Jakarta (ANTARA) – Pandemi COVID-19 telah membuka mata banyak masyarakat Indonesia akan pentingnya selalu menjaga kesehatan dengan perilaku bersih dan sehat.
Hal ini pula yang dilihat oleh layanan kesehatan Prodia melalui preferensi pengguna aplikasi U by Prodia yang banyak digunakan oleh kalangan muda.
“Pasien atau pelanggan yang paling menarik saat ini adalah kaum muda. Rata-rata, usia 20-30 dan 30-40 tahun adalah kelompok yang paling banyak menggunakan Paket Kesehatan ini. “Dan ternyata mereka semakin semangat,” ujar Director of Business & Product PT Prodia Digital Indonesia & Director Digital Service Transformation & IT PT Prodia Widyahusada Tbk Andri Hidayat saat ditemui media pada konferensi pers U by Prodia di Jakarta, Rabu.
Andi mengatakan salah satu hal positif yang dapat diambil dari pandemi COVID-19 adalah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat, termasuk pentingnya memonitor penyakit tidak menular seperti diabetes dan kolesterol.
Baca juga: Daftar Layanan Kesehatan Online di Indonesia
Baca juga: Aplikasi perencanaan kesehatan dapat mengakomodasi perbaikan gaya hidup
Dalam aplikasi yang dikembangkan Prodia melalui Health Plan, banyak masyarakat yang memanfaatkannya untuk menurunkan berat badan, menjaga kesehatan agar terhindar dari diabetes, mengurangi lemak, dan memeriksakan kolesterol.
“Tentunya bukan hanya kolesterol saja, semua yang dibutuhkan pelanggan sesuai kebutuhannya pasti ada. Dan hiperlipidemia merupakan salah satu kasus yang cukup umum, makanya di panel juga ada yang khusus untuk hiperlipidemia yaitu kolesterol. , “katanya.
Selain memantau risiko penyakit tidak menular, masyarakat juga mulai memperhatikan pentingnya konsumsi vitamin D.
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025, Begini Cara Daftarnya
Konsultan Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Ida Gunawan MS Sp.GK(K) FINEM mengatakan, meski Indonesia termasuk negara tropis, namun 87 persen masyarakat Indonesia kekurangan vitamin D karena banyak beraktivitas di dalam ruangan.
Ia juga mensyaratkan, setiap melakukan pemeriksaan kesehatan, jangan lupa untuk memeriksa kadar vitamin D agar bisa mendapatkan dosis suplemen yang tepat.
“Kalau pasti ingin tahu dosis apa yang saya butuhkan, periksa kadar vitamin D dalam darah. Itu harus dilakukan. “Jadi kalau saya rutin cek kesehatan, entah 6 bulan sekali atau setahun sekali, saya harus cek vitamin D,” kata Ida.
Baca juga: Prodia hadirkan inovasi Smart Report 2.0 dan fitur Health Plan
Baca juga: Kemenkes Ubah Paradigma Perencanaan Kesehatan Melalui Rakernas Kesehatan 2024
Wartawan : Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2025
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred