kesehatan

Ketahui Faktor Penyebab IUGR yang Membuat Ukuran Janin di Bawah Normal

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis kandungan dan kebidanan Achmad Feryanto Sp.Og, Subsp.Fm memaparkan sejumlah faktor penyebab kondisi tersebut. pembatasan pertumbuhan intrauterin (IUGR) atau suatu kondisi di mana janin lebih kecil dari perkiraan usia kehamilan ibu, sehingga menimbulkan masalah pada kesehatan dan perkembangannya.

“IUGR atau intrauterine fetal development disorder merupakan kondisi pertumbuhan janin yang buruk saat berada di dalam kandungan selama masa kehamilan,” ujar Achmad dalam diskusi daring yang digelar melalui platform Zoom, Selasa.

Achmad mengatakan, faktor risiko gangguan janin IUGR terbagi menjadi tiga, yakni faktor ibu, faktor plasenta, dan faktor janin.

Baca juga: Berat Janin Tak Bertambah Bisa Jadi Akibat Faktor Rahim Ibu

Faktor yang berasal dari kehamilan ibu dapat disebabkan oleh kurangnya gizi yang diperoleh ibu untuk janinnya; penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan ginjal; konsumsi rokok, alkohol, dan narkoba; serta serangan infeksi seperti rubella, cytomegalovirus, dan toksoplasmosis.

Faktor plasenta dapat disebabkan oleh gangguan pada fungsi plasenta yang mengakibatkan pasokan nutrisi dan oksigen terhambat serta lepasnya plasenta dari rahim sebelum waktunya.

Sedangkan faktor janin disebabkan oleh kondisi genetik seperti kelainan kromosom atau sindrom genetik yang dialami janin.

Baca juga: Penggunaan obat antidepresan saat hamil bisa berdampak pada janin

Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong, Kabupaten Bogor ini menegaskan, ibu hamil harus menjaga kesehatan dan memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi.

Menurutnya, 1000 hari pertama kehidupan seorang anak, termasuk masa anak masih dalam kandungan, merupakan masa yang krusial dalam tumbuh kembangnya.

Baca juga: Anak Laki-laki yang Lahir dari Ibu Obesitas Bisa Alami Masalah Kesehatan

Apabila pada 1000 hari pertama kehidupannya, seorang anak kekurangan gizi atau terserang penyakit, maka hal tersebut akan berdampak pada kelainan pada proses tumbuh kembangnya.

“Periode 1000 hari kehidupan ini merupakan periode yang sangat rawan dimana apabila terjadi kekurangan gizi, kekurangan zat gizi makro dan mikro atau terjadi penyakit infeksi pada periode 1000 hari kehidupan, ini akan berdampak serius pada terjadinya stunting,” ungkapnya.

Baca juga: Benarkah minum soda saat hamil bisa menyebabkan anak lahir autis?

Reporter: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button