kesehatan

Konsumsi makanan ultra berlebihan picu masalah kesehatan pada anak

Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K) mengatakan, konsumsi makanan ultra-olahan yang berlebihan dapat memicu masalah kesehatan pada anak.

Menurutnya, makanan ultra-olahan yang umumnya mengandung kadar gula, garam, dan lemak tinggi dapat membuat anak ketagihan karena rasanya lebih nikmat dibandingkan makanan yang tidak ultra-olahan, sehingga anak dapat mengonsumsi lebih banyak dari yang dibutuhkan.

“Ini sebenarnya berbahaya bagi anak-anak karena potensi terjadinya hal itu. lebih nutrisi. Jadi lebih “Nutrisi, dia obesitas, sindrom metabolik. Anak itu kan sudah hipertensi, diabetes tipe 2, dislipidemia, dan sebagainya. Jadi, ini harus dikonsumsi sesuai indikasi saja,” kata Piprim saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Anak-anak yang terus-menerus mengonsumsi makanan ultra-olahan, lanjutnya, dapat menjadi gemuk dan berisiko mengalami masalah kesehatan kronis yang dapat berlanjut hingga dewasa.

“Hampir 80-90 persen anak yang terkena diabetes itu ada yang tipe 2 yang disertai dengan obesitas. Selain itu penyakit lain seperti hipertensi juga mulai meningkat, kemudian juga disertai dengan diabetes, juga anak yang mengalami perlemakan hati, ini juga karena lebih nutrisi,” katanya.

“Dan ini karena makanannya terlalu lezat. Jadi, ini berbahaya karena berpotensi menimbulkan kecanduan bagi anak-anak,” imbuhnya.

Baca juga: Makanan ultra-olahan bisa membuat ketagihan

Baca juga: Kurangi makanan olahan demi kesehatan

Piprim mengatakan, makanan ultra aman dikonsumsi anak asalkan sesuai indikasi medis dan petunjuk dokter.

Makanan olahan yang dapat dikonsumsi anak antara lain makanan olahan dengan tambahan zat gizi dan susu formula untuk anak yang mengalami malnutrisi.

“Sebenarnya pada prinsipnya anak harus diberi kalori yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Untuk anak yang gizinya kurang atau gizi buruk, asupan kalorinya harus ditambah,” kata Piprim.

“Untuk anak-anak dengan kondisi khusus, misalnya anak-anak yang memiliki alergi, mereka membutuhkan… makanan ultraproses dalam bentuk susu khusus yang diresepkan dokter,” katanya.

Baca juga: Makanan ultra-olahan meningkatkan risiko gangguan autoimun pencernaan

Baca juga: PERGIZI jelaskan pentingnya membaca label pada kemasan makanan olahan

Reporter: Fitra Ashari
Redaktur : Maryati
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button