Letusan Gunung Semeru: Letusan Amplitudo 22mm, Status Waspada

Letusan berdurasi 102 detik tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm pada pukul 01.51 WIB.

Letusan Gunung Semeru Mengguncang Jawa Timur

Jakarta (ANTARA) – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali meletus dini hari Rabu pagi dengan amplitudo (getaran) maksimum 22 milimeter (mm). Letusan berdurasi 102 detik tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm pada pukul 01.51 WIB, menurut keterangan dari Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi.

Aktivitas Letusan

Menurut laporan, tinggi kolom erupsi tidak teramati dari pos pengamatan Gunung Semeru seperti pada dua erupsi sebelumnya. Namun, aktivitas ini merupakan letusan kelima Gunung Semeru sejak Selasa pagi. Pagi itu, petugas pos pengamatan mendapati tinggi kolom erupsi Gunung Semeru sekitar 500 meter di atas puncak atau 4.176 meter di atas permukaan laut. Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya.

Rekomendasi dan Status Gunung Semeru

Gunung Semeru saat ini berstatus Waspada atau Level II. PVMBG telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, 13 kilometer dari puncak. Masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan untuk menghindari potensi luapan awan panas dan guguran lava.

Selain itu, perlu diwaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Potensi bahaya juga dapat ditemui di sepanjang sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.

Dengan keberadaan Gunung Semeru yang masih aktif, penting bagi masyarakat sekitar dan pengunjung untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh PVMBG demi keselamatan bersama.