kesehatan

Orientasi seksual, definisi dan jenisnya

Jakarta (ANTARA) –

Orientasi seksual merupakan aspek penting dari identitas seseorang yang menggambarkan ketertarikan emosional, romantis, atau seksual seseorang terhadap orang lain. Meskipun sering dianggap berkaitan dengan perilaku seksual, orientasi seksual lebih dalam dan mencakup perasaan serta ketertarikan emosional yang dialami seseorang terhadap orang lain.

Orientasi seksual dianggap sebagai bagian dari identitas seseorang yang terbentuk sejak lahir dan berkembang secara alami seiring berjalannya waktu. Orientasi seksual mencakup pola ketertarikan seseorang terhadap satu atau lebih jenis kelamin. Selain itu, orientasi seksual juga memengaruhi cara seseorang merasakan cinta, ketertarikan, dan keintiman dengan orang lain.

Memahami orientasi seksual

Orientasi seksual adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pola ketertarikan seksual atau emosional seseorang terhadap individu lain dengan jenis kelamin tertentu. Ada banyak hal yang dapat mendasari orientasi seksual, seperti faktor lingkungan, emosional, hormonal, dan biologis.

Umumnya, seseorang akan menemukan orientasi seksualnya saat remaja atau dewasa. Orientasi seksual dapat muncul tanpa pengalaman seksual sebelumnya.

Diketahui bahwa orientasi seksual berbeda dengan identitas. jenis kelaminIdentitas jenis kelamin berhubungan dengan siapa Anda, seperti pria, wanita, atau orang yang tidak memiliki kelaminbukan siapa yang menarik perhatianmu. Jadi, orang yang tidak memiliki kelamin Mereka yang telah menjalani operasi ganti kelamin tidak dapat disamakan dengan kaum gay, lesbian, atau biseksual.

Baca juga: Pemeriksaan Hormon Urine Bantu Diagnosis Gangguan Sistem Reproduksi

Jenis-jenis orientasi seksual

Orientasi seksual memiliki berbagai jenis karakteristik yang mencerminkan preferensi dan ketertarikan seseorang terhadap jenis kelamin tertentu. Berdasarkan penjelasan dari berbagai sumber resmi, orientasi seksual dapat dibagi menjadi beberapa jenis di bawah ini, mengutip para ahli yang dipublikasikan di berbagai media:

1. Heteroseksual

Heteroseksualitas adalah orientasi seksual di mana seseorang merasa tertarik secara emosional dan seksual kepada individu dari lawan jenis. Misalnya, seorang pria yang tertarik kepada wanita, atau seorang wanita yang tertarik kepada pria. Ini adalah orientasi seksual yang paling umum di masyarakat.

2. Homoseksual

Orientasi ini menggambarkan di mana seseorang merasa tertarik pada individu dengan jenis kelamin yang sama. Kaum homoseksual pada pria sering disebut gay, sedangkan pada wanita disebut lesbian. Mereka yang memiliki orientasi homoseksual merasakan ketertarikan emosional dan seksual yang kuat terhadap sesama jenis.

3. Biseksual

Biseksualitas adalah orientasi di mana seseorang tertarik pada individu dengan lebih dari satu jenis kelamin, baik pria maupun wanita. Biseksualitas tidak selalu berarti ketertarikan harus sama pada kedua jenis kelamin, tetapi dapat bervariasi dalam intensitasnya.

Baca juga: Apa itu gangguan seksual dan ciri-cirinya?

4. Panseksual

Panseksual adalah individu yang merasakan ketertarikan kepada orang lain tanpa memandang jenis kelamin atau identitas. jenis kelaminMereka lebih menekankan aspek emosional dan kepribadian daripada identitas. jenis kelamin seseorang.

5. Aseksual

Orientasi seksual ini menggambarkan dimana seseorang tidak merasakan ketertarikan seksual terhadap individu manapun, baik laki-laki, perempuan, atau laki-laki. jenis kelamin Namun, beberapa aseksual masih dapat merasakan ketertarikan emosional atau romantis kepada orang lain, bahkan tanpa dorongan seksual.

6. Aneh

Queer adalah istilah yang lebih luas yang sering digunakan oleh mereka yang menolak definisi tradisional tentang orientasi atau identitas seksual. jenis kelaminMereka mungkin tidak ingin mengidentifikasi diri secara eksklusif sebagai heteroseksual, homoseksual, atau biseksual, dan mungkin lebih menyukai identitas yang lebih fleksibel.

Pentingnya memahami orientasi seksual adalah untuk menciptakan masyarakat inklusif yang menghargai perbedaan. Banyak individu mengalami diskriminasi dan stigma terkait orientasi seksual mereka, terutama di masyarakat dengan norma budaya yang ketat.

Oleh karena itu, pendidikan tentang berbagai orientasi seksual dapat membantu mengurangi stereotip dan meningkatkan apresiasi terhadap keberagaman. Para ahli sepakat bahwa orientasi seksual tidak dapat dipaksa untuk berubah, dan terapi yang mengklaim dapat “menyembuhkan” orientasi seksual seseorang telah terbukti tidak efektif dan berbahaya.

Pemberita : M.Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button