Para ahli menyarankan pasien Pascastroke, gangguan oromotor melakukan penilaian
Jakarta (Antara) – Ahli gizi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. Dr. Mahar Mardjono (RSPON) Anggita Marlida Septiani, S.GZ menyarankan agar pasien postastroke yang mengalami gangguan oromotor melakukan penilaian untuk menentukan tindakan lebih lanjut.
“Idealnya diasessment pertama oleh terapis wicara. Jadi kemudian terapi wicara akan dinyatakan, bagaimana mempraktikkan pelatihan Oromotor,” kata Anggita di webinar yang dipantau online di Jakarta pada hari Rabu.
Karena gangguan oromotor yang dialami oleh pasien postastroke memiliki gejala dan keluhan yang berbeda, sehingga penanganan per kasus membutuhkan perawatan yang berbeda.
Baca Juga: Para ahli mengungkapkan masalah nutrisi sering kali mengintai pasien postroke
“Kira -kira hasil penilaian terapi wicara ini, ya, dibutuhkan tekstur makanan seperti ini. Jauh lebih baik jika dibantu oleh terapis dari terapi wicara,” katanya juga.
Kemudian masalah tekstur asupan makanan yang tepat untuk pasien pasca -prapremcial yang mengalami gangguan oromotor, itu juga akan menjadi perhatian terapis sehingga pasien akan mendapatkan solusi yang tepat.
Perawatan yang berbeda pada setiap pasien juga dimasukkan dalam hal kebutuhan energi harian. Dia menjelaskan bahwa tinggi, tubuh barat pasien dan aktivitas harian memiliki pola yang berbeda pada setiap individu.
Baca Juga: Pasien Postroke disarankan untuk menerapkan Dash Diet
“Jadi saya tidak bisa memukul secara merata. Pasti 1.500 kalori, 1.700 kalori. Tidak bisa,” katanya.
Dia menegaskan bahwa pasien memperhatikan asupan makanan per hari yang terdiri dari karbohidrat, serat dan vitamin yang berasal dari sayuran dan buah dan protein serta lemak komplementer.
Baca Juga: Akupunktur bisa menjadi pilihan terapi pasien stroke
Reporter: Sinta Ambarwati
Editor: Siti Zulaikha
Hak Cipta © antara 2025
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred