Pelanggaran Keamanan Blockchain Terra: Eksploitasi, Pencurian, dan Tindakan Cepat
Blockchain Terra mengalami pelanggaran besar yang melibatkan pencurian sekitar $5 juta dalam berbagai mata uang kripto. Aset yang dicuri termasuk 60 juta token ASTRO, 3,5 juta USDC, 500.000 USDT, dan 2,7 BTC. Perusahaan audit kontrak pintar Beosin telah mengungkapkan sifat pelanggaran ini.
Peretasan dan Gangguan Terra Blockchain
Peneliti keamanan Rarma mengonfirmasi bahwa pelanggaran ini terjadi melalui eksploitasi hook IBC pada bulan April. Dengan memanfaatkan kontrak CosmWasm yang berbahaya melalui interaksi IBC, seorang penyerang dapat memicu MsgTimeout pada panggilan balik OnTimeout hook IBC untuk menciptakan skenario di mana dana hilang atau token dicetak secara tidak terduga.
Kerentanan yang Dieksploitasi
Kerentanan ini memungkinkan penyerang untuk memanipulasi proses transfer IBC di Terra, mencetak token yang dieksploitasi, dan mentransfernya keluar dari platform. Hal ini mengakibatkan pencurian 3,5 juta USDC, 500 ribu USDT, 2,7 BTC, dan 60 juta token ASTRO.
Respons Tim Pengembangan
Tim pengembangan Terra segera menghentikan blockchain untuk mencegah eksploitasi lebih lanjut. Setelah mengidentifikasi kerentanan, mereka menerapkan patch darurat untuk memperbaiki masalah tersebut. Setelah pembaruan, aktivitas blockchain kembali normal dan langkah-langkah dilakukan untuk mencegah eksploitasi serupa di masa depan.
Pada saat artikel ini ditulis, harga LUNC mengalami penurunan 3,3% dalam 24 jam terakhir.
Gambar unggulan dari Zipmex, grafik dari TradingView.com
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred
The Jakarta Press menyediakan berita aset kripto terbaru di Indonesia.
Untuk berita selengkapnya, klik 👉 di sini!
#BlockchainTerra #Eksploitasi #Keamanan #Kerentanan #PatchDarurat #Kripto