Bisnis

Pemkot Semarang Perbaiki Fasilitas Umum di Balaikota yang Rusak Akibat Demonstrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang langsung bergerak cepat memperbaiki sejumlah fasilitas umum di Balai Kota Semarang yang rusak, termasuk membersihkan coretan di tembok pasca-unjuk rasa, Senin (26/8/2024) malam. Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengatakan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) langsung bergerak cepat, di antaranya Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim), Dinas Tata Ruang (Distaru), serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Bahkan, kata Wali Kota yang akrab disapa Ita itu, jajaran Sekretariat Daerah (Setda) Kota Semarang pun turut turun dibantu jajaran Kecamatan Semarang Tengah, Semarang Barat, dan Semarang Utara, bergotong royong melakukan upaya pembenahan dan pembersihan di sekitar halaman depan balai kota. Ita menyebut sejumlah fasilitas umum rusak akibat unjuk rasa tersebut. “Antara lain, perangkat CCTV di sisi depan pintu gerbang balai kota, pot tanaman, taman di samping Gedung Co-Working Space (CES),” katanya di Semarang, Selasa (27/8/2024).

Bahkan, surat-surat yang bertuliskan Balai Kota juga ikut dicopot, begitu pula dengan coretan-coretan di tembok, trotoar, dan pagar di pintu gerbang Balai Kota Semarang. “OPD terkait langsung memperbaiki sejumlah fasilitas yang rusak seperti pagar, CCTV, dan pot bunga yang pecah serta mencoret coretan-coretan di tembok dan membersihkan sampah-sampah yang berserakan,” katanya.

Upaya perbaikan dan pembersihan sudah dilakukan sejak Senin (26/8) malam agar tidak mengganggu pelayanan publik keesokan harinya. Saat ini, kondisi di area Balai Kota Semarang sudah bersih, sejumlah fasilitas umum sudah diperbaiki, dan pelayanan publik sudah berjalan seperti biasa.

Sebelumnya, polisi membubarkan paksa aksi unjuk rasa mahasiswa di depan kantor DPRD, kompleks Balai Kota Semarang, Senin (26/8). Aksi mahasiswa tersebut dibubarkan paksa setelah sempat terjadi bentrok antara polisi dan mahasiswa.

Demonstrasi mahasiswa tersebut sebelumnya direncanakan akan digelar di depan kantor DPRD Jateng di Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Namun, massa mahasiswa yang berkonvoi dengan sepeda motor tersebut hanya melintas di depan kantor DPRD Jateng, dan mengalihkan aksinya ke kantor DPRD Kota Semarang yang terletak di Jalan Pemuda.

Akibat unjuk rasa tersebut, dua pintu gerbang kompleks perkantoran yang berada di lokasi yang sama dengan kantor Wali Kota Semarang rusak, sejumlah pot bunga rusak, dan pengunjuk rasa juga mencoret-coret tembok dan pagar. Polisi bertindak tegas dengan membubarkan unjuk rasa, dengan mendorong massa mahasiswa ke arah utara di Jalan Pemuda menggunakan water canon dan tembakan gas air mata.

Polisi Tangkap 32 Demonstran

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, mengatakan, ada 32 siswa SMK dan mahasiswa yang masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Semarang pasca-unjuk rasa di depan DPRD Kota Semarang, Senin (26/8/2024) yang berakhir ricuh. “Ada 22 siswa SMK. Hari ini kita undang orang tuanya,” kata Artanto di Semarang, Selasa (27/8/2024).

Ia menjelaskan, para orang tua akan mendampingi anak-anaknya saat diperiksa. “Mereka akan ditanyai mengapa siswa SMK tersebut ikut berunjuk rasa di depan DPRD Kota Semarang kemarin,” katanya.

Selain itu, lanjutnya, polisi juga tengah menyelidiki dugaan aksi vandalisme saat aksi unjuk rasa yang dibubarkan paksa itu. Artanto mengatakan, upaya tegas polisi sudah sesuai dengan prosedur operasi standar.

Menurutnya, pasca aksi yang berujung ricuh tersebut, situasi ketertiban umum di Jawa Tengah relatif kondusif dan terkendali. Ia mengimbau berbagai elemen masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum dengan tertib dan sesuai aturan.

“Jangan sampai terjadi hal-hal yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain,” tuturnya.

Sebelumnya, polisi membubarkan paksa aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor DPRD Kota Semarang pada Senin (26/8) malam. Terjadi insiden dorong-dorongan antara mahasiswa dan polisi yang berjaga.

Dalam aksinya, mahasiswa merusak dua pintu gerbang kompleks perkantoran yang berada di lokasi yang sama dengan kantor Wali Kota Semarang. Polisi mendorong massa mahasiswa ke arah utara di Jalan Pemuda dengan menggunakan meriam air dan tembakan gas air mata.

sumber : Antara



ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button