kesehatan

Penggunaan pestisida sama berisikonya dengan merokok yang dapat menyebabkan kanker

Jakarta (ANTARA) – Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers mengungkapkan bahwa penggunaan pestisida pertanian memiliki hubungan signifikan dengan beberapa bentuk kanker dan sebanding besarnya dengan dampak merokok.

“Dalam penelitian kami, kami menemukan bahwa untuk beberapa jenis kanker, dampak penggunaan pestisida pertanian sebanding besarnya dengan dampak merokok,” kata Dr. Isain Zapata, penulis senior penelitian dari College of Osteopathic Medicine, Colorado.

Seperti tertulis di laman Medical Daily, Jumat (26/7), temuan mereka mengungkapkan hubungan yang signifikan antara paparan pestisida dan beberapa bentuk kanker, termasuk leukemia, limfoma non-Hodgkin, serta kanker kandung kemih, paru-paru, dan pankreas.

Untuk menyelidiki kemungkinan hubungan antara paparan pestisida dan tingkat kanker, para peneliti menganalisis data pada 69 jenis pestisida berbeda dari Survei Geologi Amerika Serikat.

Baca juga: BRIN peringatkan dampak negatif penggunaan pestisida sintetis

Baca juga: Bahaya Penggunaan Herbisida Bagi Fungsi Otak Remaja

Dalam studi nasional berbasis populasi, mereka meneliti penggunaan pestisida pertanian di berbagai wilayah beserta kejadian kanker dan menemukan bahwa dampak pestisida terhadap tingkat kanker mungkin serupa dengan merokok.

Karena pestisida jarang digunakan secara terpisah, sulit untuk menentukan satu penyebab tunggal. Meskipun beberapa pestisida mungkin lebih sering dikaitkan dengan kanker, kombinasi beberapa pestisidalah yang sering kali berdampak, kata para peneliti.

“Di dunia nyata, kecil kemungkinan orang terpapar pada satu jenis pestisida saja, melainkan pada campuran pestisida di daerah mereka,” kata Zapata.

Daerah dengan produktivitas pertanian yang lebih tinggi, seperti negara bagian penghasil jagung terkemuka di Midwest, juga memiliki risiko kanker yang lebih tinggi akibat paparan pestisida.

“Hasil kami menyoroti relevansi penilaian komprehensif untuk pengembangan pertimbangan kebijakan dan penerapan langkah-langkah pencegahan guna mengurangi risiko bagi populasi yang rentan. Studi kami memelopori dan meletakkan dasar bagi visi holistik untuk penilaian risiko kanker terkait pestisida di masa mendatang,” tulis para peneliti.

Baca juga: Enam sayuran dan buah paling kotor di supermarket

Baca juga: RS Berikan Tips Cara Efektif Bersihkan Makanan dari Pestisida

Baca juga: Trik jitu menghilangkan pestisida pada makanan

Penerjemah: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button