kesehatan

Pengobatan depresi dengan cahaya membantu meringankan gejala

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Jama Psychiatry menemukan bahwa terapi cahaya terang untuk depresi non-musiman membantu meringankan gejala pada 40 persen kasus.

Ditulis dalam laman Medical Daily, Rabu (6/11), terapi cahaya merupakan alternatif terapi bebas obat yang banyak dikhawatirkan memiliki efek samping dan efektivitas obat yang terbatas.

Para peneliti juga mencatat bahwa pengobatan bebas obat ini dapat meningkatkan waktu respons terhadap pengobatan awal.

Baca juga: Terapi Psikedelik untuk Depresi Tanpa Halusinasi

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan cahaya dapat memperbaiki gejala gangguan mood musiman. Namun, pengaruh cahaya eksternal terhadap gangguan non-musiman belum diketahui

Untuk studi terbaru, peneliti menggunakan 11 uji coba unik dengan data dari 858 pasien yang didiagnosis menderita gangguan depresi. Para partisipan dipaparkan cahaya putih yang sangat terang dengan intensitas 10.000 lux selama minimal 30 menit setiap hari.

Para peneliti mencatat bahwa perkiraan tingkat respons terhadap pengobatan dengan BLT (terapi cahaya terang) pada pasien dengan gangguan depresi non-musiman adalah 40 persen, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 23 persen.

Baca juga: Lari bisa jadi terapi tambahan untuk mengatasi depresi

Pasien yang terkena terapi cahaya terang juga memiliki tingkat remisi yang jauh lebih tinggi dan penurunan skor depresi yang diukur dengan HAM-D (Hamilton Depression Rating Scale).

Argumen pendukung utama yang mendukung penggunaan cahaya terang sebagai pengobatan tambahan adalah biayanya. Meskipun biaya pengobatan rawat jalan dengan antidepresan sangat bervariasi, paparan cahaya eksternal umumnya tidak memerlukan biaya atau batasan, yang memperkuat kebutuhan untuk menegaskan terapi cahaya terang. sebagai pengobatan tambahan yang efisien untuk gangguan depresi non-musiman,” tulis para peneliti.

Baca juga: Studi: Terapi Online Dapat Membantu Mengatasi Depresi

Terapi cahaya terang telah terbukti membantu penderita gangguan tidur mengatur siklus tidur-bangun atau ritme sirkadiannya. Terapi ini efektif mengatasi sindrom fase tidur tertunda, yang menyebabkan orang sulit tidur dan bangun pada waktu normal.

Meskipun temuan saat ini menunjukkan bahwa terapi cahaya terang bisa menjadi pengobatan potensial untuk depresi, para ahli menyarankan untuk tidak menggunakan kotak lampu di rumah tanpa berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.

Durasi paparan yang tepat dan intensitas cahaya yang tepat sangat penting untuk efektivitas dan keamanan terapi.

Baca juga: Pertolongan Pertama Saat Kecemasan Melanda

Baca juga: Menggambar bisa jadi terapi saat depresi

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button