Seorang korban yang mengaku kehilangan $1,7 juta telah jadi mangsa penipuan oleh seseorang yang mendakwa mereka dari Coinbase dan menghantar email yang kelihatannya datang dari pertukaran kripto itu. Skema penipuan ini melibatkan pelaku yang menghubungi korban melalui panggilan telepon dan menyamar sebagai wakil dari Coinbase. Mereka kemudian mengirim email palsu kepada korban dengan informasi yang membuatnya percaya bahwa mereka benar-benar berhubungan dengan bursa kripto terkemuka.
Penipu tersebut kemudian membujuk korban untuk memberikan informasi sensitif, seperti kredensial log masuk dan kode keamanan dua faktor. Setelah mendapatkan informasi ini, penipu menggunakan akses ke akun korban untuk mentransfer dana mereka ke dompet kripto yang dikendalikan oleh para penipu. Korban pada akhirnya kehilangan $1,7 juta dalam skema penipuan ini.
Hal seperti ini menyoroti pentingnya berhati-hati dan waspada terhadap upaya penipuan di dunia kripto. Pengguna harus selalu memverifikasi identitas pihak yang mereka hubungi dan tidak boleh pernah memberikan informasi sensitif kepada pihak yang tidak dikenal atau mencurigakan. Selalu pastikan bahwa segala komunikasi yang terkait dengan bursa kripto atau layanan keuangan lainnya adalah asli sebelum mengambil langkah-langkah selanjutnya.
Skema penipuan semacam ini semakin umum terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penting untuk tetap waspada dan mengikuti praktik keamanan terbaik saat berurusan dengan aset kripto. Berbagi informasi tentang skema penipuan ini dengan orang-orang di sekitar Anda juga dapat membantu mencegah terjadinya kerugian finansial akibat penipuan.
Jika Anda menjadi korban penipuan atau memiliki informasi tentang aktivitas penipuan di dunia kripto, segera laporkan ke pihak berwenang agar tindakan pencegahan dapat segera diambil. Semakin banyak orang yang sadar akan risiko penipuan di dunia kripto, semakin sulit bagi para penipu untuk melancarkan aksinya. Mari bersama-sama menjaga keamanan dan kepercayaan dalam ekosistem kripto.
ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press
Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred
