kesehatan

Rekomendasi strategi pemulihan pradiabetes – ANTARA News

Jakarta (ANTARA) – Pradiabetes adalah suatu kondisi ketika kadar gula darah seseorang melebihi normal namun belum cukup tinggi untuk masuk dalam kategori diabetes melitus tipe 2.

Kadar gula darah yang normal adalah kurang dari 140 mg/dL. Seseorang dapat dikatakan menderita pradiabetes jika kadar gula darahnya berada di antara 140 hingga 199 mg/dL, berdasarkan informasi yang dimuat di situs resmi Kementerian Kesehatan.

Jika tidak ditangani dengan baik, pradiabetes akan berkembang menjadi diabetes melitus tipe 2 dan dapat memicu munculnya penyakit lain.

Seperti dikutip dalam siarannya Medis Harian pada Selasa (21/1), ahli gizi Adrian Chavez menekankan perlunya tindakan tepat waktu yang menggabungkan pola makan bergizi dan rutinitas olahraga dalam menangani pradiabetes.

“Sebagai seseorang yang menghabiskan seluruh gelar PhD saya untuk mempelajari topik ini, saya yakin dapat mengatakan bahwa ini adalah pendekatan yang paling berbasis bukti untuk masalah ini,” ujarnya dalam postingan di akun Instagram-nya.

Ahli gizi spesialis penurunan berat badan dan pengelolaan gula darah ini menawarkan rekomendasi praktis bagi penderita pradiabetes untuk memulihkan kondisinya, yakni dengan rutin beraktivitas dan mengatur pola makan.

“Satu sesi olahraga (jika dilakukan dengan benar) bisa menurunkan kadar gula darah,” ujarnya.

Ia mengatakan, mereka yang bisa menjadikan olahraga sebagai kebiasaan, misalnya dengan berolahraga dua hari sekali, akan mengalami perbaikan kadar gula darah secara berkelanjutan.

Meskipun latihan kardio dan kekuatan sama-sama bermanfaat, Chavez yakin bahwa menggabungkan keduanya akan menjadi pilihan terbaik.

Baca juga: Diabetes di Usia Muda Bisa Tingkatkan Risiko Demensia

Baca juga: Mengonsumsi coklat hitam bisa menurunkan risiko diabetes menurut penelitian

Chavez berpendapat bahwa apa yang kita makan dan kapan kita makan memainkan peran penting dalam mengatur kadar gula darah.

Ia menekankan pentingnya memantau asupan kalori total, memperhatikan pilihan karbohidrat dalam makanan, dan memastikan kecukupan protein dan mikronutrien untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

“Anda harus mengonsumsi jumlah kalori yang tepat untuk kebutuhan Anda,” katanya.

Dalam kebanyakan kasus, lanjutnya, ini berarti mengonsumsi lebih sedikit kalori dari makanan daripada yang dapat dibakar tubuh untuk membuang kelebihan lemak.

Namun, dia mengatakan bahwa penderita pradiabetes yang tidak memiliki kelebihan lemak tubuh dan kekurangan massa otot perlu makan “cukup atau bahkan terlalu banyak”.

Meski mengonsumsi protein dalam jumlah yang tepat dapat membantu menjaga dan membentuk otot, memperlambat pencernaan, dan meningkatkan rasa kenyang, Chavez mengingatkan bahwa proporsi total energi yang berasal dari karbohidrat harus dijaga di bawah 55 persen.

Pilih juga karbohidrat tinggi serat seperti kacang-kacangan, sayur mayur, buah-buahan, dan biji-bijian, ujarnya.

Dalam merencanakan pola makan, Chavez menyatakan perlunya memastikan asupan mikronutrien seperti magnesium, vitamin D dan kromium yang cukup untuk pengendalian gula darah yang lebih baik.

Ia juga merekomendasikan untuk memasukkan makanan kaya antioksidan seperti buah beri, sayuran berdaun hijau, herba, rempah-rempah, kopi dan teh ke dalam makanan.

Selain itu, Chavez merekomendasikan perencanaan waktu makan sedemikian rupa sehingga proporsi kalori harian yang dikonsumsi lebih besar di pagi hari dibandingkan di malam hari.

Baca juga: Penderita diabetes bisa berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa

Baca juga: Penderita Diabetes Wajib Batalkan Puasa Jika Gula Darah Di Bawah 70 mg/dl

Penerjemah: Hreeloita Dharma Shanti
Redaktur: Maryati
Hak Cipta © ANTARA 2025

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button