kesehatan

Stimulasi saraf vagus, solusi modern untuk mengobati epilepsi

Jakarta (ANTARA) – Vagus Nerve Stimulation (VNS) menjadi solusi modern untuk mengatasi gangguan saraf yang disertai kejang atau dikenal dengan epilepsi.

Menurut dokter spesialis saraf RS Siloam Lippo Village Karawaci, dr. Retno Jayantri Ketaren, Sp.S, kejang pada epilepsi bisa sangat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat.

“Sangat penting untuk membedakan epilepsi dengan gangguan kejang lainnya, seperti kejang demam atau kejang karena infeksi. Gangguan ini tidak kambuh dan tidak disebabkan oleh masalah neurologis yang mendasarinya, sehingga pengetahuan tentang perbedaan ini sangat penting,” kata Dr. .Retno dalam siaran persnya, Senin.

Baca juga: Dokter: Anak Penderita Epilepsi Tetap Harus Imunisasi Meski Khawatir Kejang

Gejala epilepsi bervariasi, bergantung pada jenis kejang dan individu yang mengalaminya. Beberapa gejala umum antara lain kehilangan kesadaran, gerakan tidak terkendali, sensasi aneh seperti perasaan deja vu atau halusinasi.

Setiap individu mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda. Meskipun beberapa pasien mungkin hanya mengalami kejang ringan yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, pasien lainnya mungkin mengalami kejang yang lebih kompleks dan mengganggu.

Baca juga: Dokter: Penderita Epilepsi Bisa Hidup dan Beraktivitas Normal

Stimulasi Saraf Vagus (VNS)

Salah satu inovasi dalam penatalaksanaan epilepsi adalah Vagus Nerve Stimulation (VNS). Menurut dokter spesialis bedah saraf di Siloam Hospital Lippo Village Karawaci dr dr Made Agus Mahendra Innggas, Sp.BS, FINPS, prosedur VNS melibatkan pemasangan alat yang merangsang saraf vagus untuk mengurangi frekuensi kejang.

VNS biasanya ditawarkan kepada pasien yang tidak memperoleh hasil memuaskan dari pengobatan antiepilepsi konvensional.

Pemasangan VNS dilakukan dengan anestesi umum. Sebuah alat kecil ditanamkan di bawah kulit dada dan dihubungkan ke saraf vagus di leher. Prosedur ini aman dan memiliki waktu pemulihan yang relatif singkat.

Setelah perangkat terpasang, VNS bekerja dengan mengirimkan impuls listrik teratur ke saraf vagus. Hal ini dapat membantu menstabilkan aktivitas listrik di otak sehingga mengurangi frekuensi dan intensitas kejang.

Baca juga: Dokter Jelaskan Sejumlah Tips Membantu Penderita Epilepsi

Kriteria pasien dan prosedur

Kriteria pasien yang dapat menjadi calon VNS antara lain:

– Memiliki epilepsi yang tidak dapat dikontrol dengan obat-obatan
– Menderita kejang parah yang mempengaruhi kualitas hidup
– Tidak mempunyai kondisi medis lain yang dapat membahayakan prosedur

Prosedur pemasangan VNS dilakukan dengan anestesi umum. Dokter bedah saraf akan menanamkan alat kecil di bawah kulit dada dan menghubungkannya ke saraf vagus di leher.

VNS bekerja dengan cara menghantarkan impuls listrik teratur ke saraf vagus yang kemudian mengirimkan sinyal ke otak. Cara ini dapat membantu menstabilkan aktivitas listrik di otak sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kejang.

Penelitian menunjukkan bahwa stimulasi ini dapat meningkatkan ketersediaan neurotransmitter yang mendukung keseimbangan kimiawi di otak, yang pada akhirnya membantu mengurangi frekuensi kejang.

Baca juga: Para ahli menyarankan penderita epilepsi untuk tidak minum kopi terlalu banyak

Keuntungan VNS dibandingkan terapi obat

Salah satu keunggulan utama VNS adalah dapat digunakan bersamaan dengan obat antiepilepsi tanpa meningkatkan risiko efek samping. Bagi banyak pasien, VNS dapat memberikan pengurangan kejang yang lebih signifikan, bahkan ketika pengobatan tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Keunggulan ini menjadikan VNS pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari solusi tambahan untuk mengelola kondisi mereka.

Namun, seperti prosedur medis lainnya, VNS juga memiliki efek samping, beberapa di antaranya mungkin berupa suara tenggorokan, nyeri di area implan, dan kesulitan menelan. Namun, sebagian besar efek sampingnya ringan dan dapat ditangani dengan penyesuaian program stimulasi.

Setelah implantasi VNS, pasien perlu menjalani pemantauan rutin untuk menilai efektivitas perangkat dan melakukan penyesuaian tingkat stimulasi jika diperlukan.

Waktu respons setelah instalasi VNS bervariasi antar individu. Beberapa pasien mungkin mulai merasakan perbaikan dalam beberapa minggu, sementara yang lain mungkin memerlukan beberapa bulan sebelum merasakan manfaat penuh dari terapi.

Untuk itu, penting bagi pasien dan keluarga untuk berkonsultasi dengan tim multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis saraf, ahli bedah saraf, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya selama menjalani VNS.

Jika Anda atau saudara mempunyai masalah epilepsi dan ingin berkonsultasi, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis saraf dan bedah saraf. Pesan jadwal konsultasi dengan aplikasi MySiloam, kunjungi siloamhospitals.com/cari-dokter, atau hubungi 1-500-181

Kerja sama yang baik antar seluruh anggota tim sangat penting untuk memberikan perawatan yang optimal dan memastikan setiap pasien mendapatkan perhatian yang dibutuhkan.

Baca juga: Lima Mitos dan Fakta Seputar Kejang dan Epilepsi

Reporter: Alviansyah Pasaribu
Redaktur : Siti Zulaikha
Hak Cipta © ANTARA 2024

ditulis oleh Nusarina Buchori
the jakarta press

Anda dapat mengirimkan berita di https://t.me/trackred

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button